TEMPO.CO, Jakarta - Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito, mengatakan kelompok prioritas yang akan mendapatkan vaksin Covid-19 belum final ditetapkan, termasuk anggota DPR.
"Kami masih mengkaji tentang sasaran prioritas vaksin sesuai dengan kelompok risikonya," ujar Wiku Adisasmito dalam konferensi pers virtual yang disiarkan di kanal YouTube Sekretariat Presiden, Selasa, 29 September 2020.
Mengutip dokumen presentasi Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC-PEN) yang dipaparkan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto usai Rapat Terbatas tentang laporan Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Senin kemarin, 28 September 2020, pemerintah menetapkan enam kelompok prioritas yang akan mendapatkan vaksin virus corona pada awal waktu dengan jumlah sasaran 102,45 juta orang.
Kelompok pertama, orang yang berada di garda terdepan dalam penanganan Covid-19. Total orang yang menjadi sasaran pemberian vaksin sebanyak 1,31 juta orang di kelompok ini.
Kelompok kedua, orang yang memiliki kontak erat dengan pasien Covid-19. Targetnya ada 50 ribu orang. Kelompok Ketiga, orang yang bertugas di bidang pelayanan publik dengan sasaran 715 ribu orang.
Kelompok keempat, masyarakat umum dengan sasaran berjumlah 92,28 juta orang. Kelompok kelima, vaksin akan didistribusikan kepada 4,36 juta tenaga pendidik. Terakhir, keenam, aparatur sipil negara (ASN) dan anggota lembaga legislatif sebanyak 3,72 juta orang.
Menurut Wiku paparan Airlangga Hartarto belum bersifat final. "Nanti pada saatnya, setelah semua rencananya matang dan jelas, akan kami sampaikan kepada masyarakat tentang rencana vaksinasi secara lebih detail. Kami akan memastikan ketersediaan vaksin yang ada untuk melindungi seluruh masyarakat," ujar dia.
DEWI NURITA