TEMPO.CO, Surakarta - Komisi Pemilihan Umum atau KPU melarang kegiatan yang berpotensi membuat kerumunan untuk mencegah penularan COVID-19. Calon Wali Kota Solo dari jalur perseorangan, Bagyo Wahyono justru gembira dengan aturan tersebut. "Tanpa kampanye terbuka malah irit biaya," katanya, Sabtu 26 September 2020. Dia sendiri mengaku tidak memiliki beaya untuk menggelar kampanye terbuka.
Pesaing Gibran ini akan memilih model kampanye dengan cara door to door agar bisa bertemu langsung dengan masyarakat. Model kampanye itu akan dilakukan oleh Bagyo bersama pasangannya, FX Supardjo. Tim kampanyenya juga akan bergerilya dari rumah ke rumah.
"Kami juga telah menyiapkan juru kampanye," katanya. Dia menyebut tidak ada tokoh yang dilibatkan sebagai juru kampanyenya. "Semua orang-orang kecil, seperti pedagang angkringan hingga tukang batu," katanya.
Dia menjamin model kampanye itu aman dan tidak akan menimbulkan kerumunan massa. Bagyo juga meyakini model kampanye itu akan cukup efektif meski tanpa melibatkan tokoh yang terkenal. "Sebab jurkamnya juga dari rakyat biasa," katanya.
Dalam Laporan Harta Kekayaan Pejabat Negara (LHKPN) di Pilkada 2020 yang dibuat, Bagyo mencatatkan kekayaan sejumlah 1,98 miliar. Hampir semuanya berujud tanah, bangunan dan kendaraan. Harta berupa kas dan setara kas yang dimiliki hanya Rp 7,5 juta.
Baca Juga:
Sedangkan pasangannya, FX Supardjo memiliki harta senilai Rp 1,094 miliar. Sebagian besar juga berupa rumah serta sepeda motor. Harta berupa kas dan setara kas hanya Rp 7,4 juta. Dia juga masih memiliki utang Rp 4 juta.
AHMAD RAFIQ