TEMPO.CO, Surakarta - Bagyo Wahyono maju dalam bursa pemilihan Wali Kota Solo dari jalur perseorangan atau independen. Pria yang bekerja sebagai penjahit itu maju menantang Gibran Rakabuming Raka yang didukung oleh hampir semua partai politik. Harta kekayaannya pun kalah jauh dibanding Gibran yang memiliki harga Rp 22 miliar.
Bagyo Wahyono melaporkan harta kekayaannya ke Komisi Pemberantasan Korupsi sebagai syarat pendaftaran ke Komisi Pemilihan Umum. Dalam laporan yang diunggah di https://elhkpn.kpk.go.id/, Bagyo hanya memiliki harta dengan nilai total 1,98 miliar.
Sebagian besar hartanya berupa sebidang tanah yang berlokasi di Kota Solo dengan luas 215 meter persegi. Nilai tanah dan bangunan itu ditaksir sebesar Rp 1,7 miliar. Berdasarkan pantauan, rumah yang dimiliki Bagyo memang berlokasi strategis di tengah kota.
Bagyo juga tercatat memiliki dua mobil dan dua sepeda motor. Nilai totalnya mencapai Rp 280 juta. Mobil termahalnya berupa Honda CRV keluaran 2013 yang ditaksir seharga Rp 175 juta.
Selain harta berupa tanah dan kendaraan, Bagyo hanya memiliki kas dan setara kas sebesar Rp 7,5 juta. Dalam dokumen itu, dia tidak memiliki utang. Sehingga, total harta kekayaannya hanya Rp 1,98 miliar.
Saat wawancara dengan Tempo, awal September lalu, Bagyo mengaku tidak memiliki modal untuk maju dalam pilkada Solo. “Saya yang cuma penjahit ini tidak punya modal untuk maju dalam pilkada,” katanya waktu itu. Semua biaya yang dibutuhkan untuk mengikuti pilkada menurutnya sokong secara gotong royong bersama para anggota organisasi Tikus Pithi Hanata Baris.
AHMAD RAFIQ