TEMPO.CO, Jakarta - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Solo menggelar rapat pleno terbuka pengundian nomor urut pasangan calon yang akan berlaga dalam pilkada. Pasangan Gibran Rakabuming-Teguh Prakosa memperoleh nomor urut satu, sedangkan Bagyo Wahyono-FX Supardjo mendapat nomor urut dua.
"Alhamdulillah ini hari ini pengundian nomor urut berjalan dengan lancar, saya dan Pak Teguh mendapatkan nomor satu," kata Gibran usai mengikuti rapat pleno pada Kamis, 24 September 2020. Dalam rapat tersebut dia memberi kesempatan kepada pasangannya untuk mengambil undian.
Gibran menganggap tidak ada hal yang istimewa dengan nomor urut yang diperolehnya itu. "Baik nomor satu maupun dua sama baiknya," katanya. Dia menyebut tidak ada arti khusus mengenai nomor urut yang didapatkan. "Sama baiknya," katanya.
Sedangkan rivalnya, Bagyo Wahyono menyebut nomor urut yang diperolehnya memiliki arti khusus. "Dua itu kejayaan, victory," kata calon dari jalur perseorangan itu. Dia yakin bakal memperoleh kemenangan dalam pilkada yang akan digelar Desember itu.
Proses penentuan nomor urut itu dilakukan dalam dua tahap. Awalnya, perwakilan dari masing-masing pasangan diminta memilih satu dari sembilan botol hand sanitizer yang masing-masing telah dilengkapi angka yang ditutup.
Dalam proses tersebut, Teguh Prakosa mendapatkan botol dengan angka satu. Sedangkan Bagyo Wahyono memperoleh botol dengan angka enam. "Yang mendapatkan nomor kecil berhak mengambil nomor urut pasangan calon duluan," kata Ketua KPU Kota Solo, Nurul Sutarti.
Lantaran mendapat botol dengan nomor yang lebih kecil, pasangan Gibran-Teguh memperoleh kesempatan pertama untuk memilih undian nomor urut yang tersimpan dalam gerabah. Dalam proses ini lagi-lagi mereka memperoleh nomor urut satu dalam Pilkada Solo.