INFO BISNIS -- Apa yang dapat dikatakan jika sebuah merek mampu bertahan selama puluhan tahun dan terus berkembang? Dan pemegang merek tersebut adalah perusahaan asal Indonesia yang saat ini menjadi salah satu merek global di industri sepeda.
Polygon mewakili salah satu brand lokal Indonesia yang telah berusia tiga dekade yang dikenal luas masyarakat mulai dari pengguna biasa, komunitas penggemar sepeda, dan atlet profesional. Brand lokal ini diproduksi di Sidoarjo, Jawa Timur, yang memproduksi berbagai macam jenis sepeda, diantaranya sepeda gunung, sepeda BMX, sepeda balap hingga sepeda lipat dan lain-lain.
Baca Juga:
Hadir sejak 1989, Polygon Bikes memiliki visi menjadi merek sepeda yang berkualitas global dan mampu bersaing di pasar internasional. Dengan memprioritaskan pada tiga aspek yakni inovasi, orisinalitas, dan produk yang berkualitas, Polygon sukses mengekspor produknya hingga ke Amerika Serikat dan Benua Eropa.
Polygon berfokus untuk memperkenalkan produk di pasar internasional terlebih dahulu untuk menjadi produk skala internasional untuk kemudian melakukan penetrasi pasar di Indonesia. Strategi bisnis ini nyatanya jitu dimana dengan meraih kepercayaan konsumen luar negeri, Polygon Bikes akhirnya diminati pasar dalam negeri.
Sepuluh tahun pertama (1989-1999) adalah proses pembelajaran dan fokus Polygon untuk persiapan pengembangan brand secara mandiri. Pada dekade yang kedua (2000- 2009), Polygon mulai melakukan ekspansi perluasan pabrik dan berinvestasi pada alat perangkat keras dan perangkat lunak berteknologi tinggi.
Baca Juga:
Berbeda dengan produsen sepeda yang lain, Polygon memiliki infrastruktur pabrik mandiri yang menjadi salah satu yang terbesar di dunia. Pabrik Polygon di Sidoarjo dilengkapi alat berteknologi tinggi, modern dan canggih. Investasi ini dimaksudkan untuk terus memenuhi kebutuhan pesepeda dunia dengan produk yang berkualitas global.
Polygon memiliki sejumlah teknologi di sektor produksi. Pertama, automated welding system atau proses pengelasan frame dengan automatic robotic system. Ini adalah proses pengelasan secara terus menerus tanpa memerlukan operator untuk menjalankannya. Berikutnya teknologi infrared atau proses pengecatan (painting) menggunakan sinar infra merah.
Lalu Pabrik Polygon juga mempunyai mesin CNC (Computer Numeric Control) yang berfungsi membuat tubing frame secara otomatis. Yang tak kalah penting adalah automated warehouse system (AWS) yakni sistem gudang otomatis yang didukung sejumlah teknologi untuk mobilitas barang-barang. Misalnya sistem penyimpanan dan pengambilan otomatis (ASRS) yang dikombinasikan dengan sistem manajemen gudang (WMS). Pada dasarnya, AWS mengurangi tugas-tugas manual yang memperlambat pergerakan barang.
Dengan investasi alat berteknologi tinggi, ini menunjukkan komitmen Polygon untuk menghasilkan produk berstandar dunia. Salah satunya produk Polygon telah dipercaya oleh tim dan atlet dunia. Polygon UR Team misalnya pada 2017 lalu menjadi tim downhill nomor satu dunia di rangkaian UCI DH World Cup dan acapkali produknya memenangkan penghargaan dari media besar internasional.(*)