TEMPO.CO, Jakarta - Di bawah payung Konsorsium Jurnalis Investigasi Internasional (The International Consortium of Investigative Journalists, ICIJ), 108 media dari 88 negara menelusuri bocoran dokumen milik pemerintah Amerika Serikat. Dokumen ini berisi laporan intelijen lembaga keuangan di Amerika terhadap transaksi janggal perbankan besar yang diduga meloloskan praktek pencucian uang.
Buzzfeed News adalah media pertama yang memperoleh dokumen ini. Mereka kemudian membagikannya ke jaringan ICIJ. Selama lebih dari 16 bulan, ICIJ menganalisis data tersebut. Selain itu, konsorsium jurnalis ini juga mengumpulkan pelbagai dokumen tambahan, baik berkas pengadilan atau wawancara ratusan orang, untuk mendukung bocoran ini.
Hasilnya, ICIJ menemukan ada lebih dari 2.100 laporan aktivitas mencurigakan (Suspicious Activity Report, SAR) yang diajukan oleh berbagai bank di Amerika ke sebuah unit intelijen Departemen Keuangan Amerika Serikat yang dikenal sebagai Financial Crimes Enforcement Network (FinCEN). Dokumen bocoran ini kemudian disebut FinCEN Files.
ICIJ menegaskan dokumen FinCEN Files ini menjelaskan setidaknya transaksi bermasalah sebesar US$ 2 triliun sepanjang 2000 sampai 2017. Akan tetapi mayoritas transaksi mencurigakan yang teridentifikasi di dokumen ini hanyalah sebagian kecil dari kucuran “uang panas” di berbagai bank di seluruh dunia. Dokumen FinCEN hanya merepresentasikan 0,02 persen dari 12 juta laporan aktivitas mencurigakan yang dilaporkan oleh institusi-institusi finansial antara 2011 dan 2017.
Dari investigasi ini terungkap bagaimana bank-bank besar tersebut diduga menyembunyikan uang panas yang berasal dari transaksi gelap seperti penipuan uang pensiunan, penambangan emas ilegal, penjualan narkotika, dan aktivitas kriminal lainnya. Dokumen FinCEN ini juga mengungkapkan bagaimana pencucian uang menjadi sumber untuk melanggengkan rezim otoriter yang korup dan antidemokrasi di seluruh dunia.
Tak hanya itu. Dokumen Departemen Keuangan ini juga mengungkapkan bagaimana bank-bank besar masih terus memindahkan sejumlah besar uang tunai yang dicurigai terkait transaksi janggal. Padahal, otoritas Inggris dan Amerika Serikat telah menjatuhkan sanksi bagi institusi keuangan itu.