TEMPO.CO, Jakarta - Nama pengusaha Sujito Ng disebut sebanyak 26 kali dalam bocoran laporan rahasia milik Financial Crimes Enforcement Network (FinCEN). Transaksi janggal ini diduga terkait pembelian pesawat tempur Sukhoi.
Lembaga intelijen keuangan Amerika Serikat ini mendeteksi lalu lintas transfer dana puluhan miliar rupiah yang melibatkan Sujito dengan Rosoboronexport, perusahaan alat pertahanan milik pemerintah Rusia. Transfer fulus dari Rosoboronexport ke Sujito Ng merupakan bagian dari 2.100 dokumen bocoran laporan keuangan mencurigakan yang dikirim perbankan Amerika kepada FinCEN.
Buzzfeed News adalah media pertama yang memperoleh dokumen yang disebut dengan FinCEN Files ini. Mereka kemudian membagikannya ke jaringan ICIJ (The International Consortium of Investigative Journalists). Selama lebih dari 16 bulan, ICIJ menganalisis data tersebut. Tempo adalah satu-satunya media di Indonesia yang terlibat dalam proyek kolaborasi ini.
Di Indonesia, FinCEN Files memuat dugaan transfer janggal pembelian jet tempur Sukhoi oleh pemerintah Indonesia pada 2011-2013. Bocoran laporan ini menyebutkan FinCEN mendeteksi lalu lintas transfer yang melibatkan Sujito Ng dengan Rosoboronexport. Perusahaan alat pertahanan milik pemerintah Rusia ini yang menyediakan Sukhoi, sepanjang 2011-2013.
Bocoran arsip yang dilihat Tempo menerangkan Rosoboron mentransfer sekitar US$ 52 ribu—kini senilai Rp 765 juta—ke rekening Sujito pada 28 Oktober 2011. Sebelum masuk ke rekening pengusaha ini di Bank Mandiri cabang Singapura, duit itu diputar dahulu ke JSCB International Financial Club di Moskow, Rusia, serta JP Morgan Chase Bank di New York, Amerika.
Dalam dua kali kesempatan, pada 29 Desember 2011 dan 24 Januari 2012, Rosoboron kembali mengirim duit ke Sujito dengan total US$ 272 ribu—sekitar Rp 4 miliar—dengan pola yang sama. Kali ini, JP Morgan membatalkan transaksi itu. “Lantaran kebijakan manajemen risiko yang melibatkan Rosoboronexport,” demikian tertulis pada dokumen tersebut.
Lalu, siapa sebetulnya Sujito Ng ini?