TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim mengatakan tak ada kebijakan, regulasi, atau perencanaan penghapusan mata pelajaran sejarah dari kurikulum nasional. Penyederhanaan kurikulum yang tengah digodok Kemendikbud, tegas dia, tidak akan menghapus mata pelajaran sejarah.
Nadiem mengatakan isu penghapusan ini muncul karena ada presentasi salah satu permutasi internal penyederhanaan kurikulum oleh Kemendikbud yang keluar di masyarakat. Padahal, ia mengatakan, Kemendikbud punya banyak variasi berbeda yang sekarang tengah melalui Focus Group Discussion (FGD) dan uji publik.
"Semuanya belum tentu permutasi tersebut yang menjadi final. Inilah yang dinamakan pengkajian yang benar di mana berbagai opsi diperdebatkan secara terbuka," kata Nadiem.
Ia menegaskan sangat menghargai sejarah dan pentingnya mata pelajaran sejarah bagi anak-anak Indonesia. Adapun terkait penyederhanaan kurikulum belum akan diterapkan dalam waktu dekat.
"Penyederhanaan kurikulum tak akan dilakukan sampai 2022. Pada 2021 kami akan melakukan berbagai prototyping di sekolah penggerak yang terpilih dan bukan skala nasional," kata pendiri perusahaan aplikasi GoJek ini.
Karena itu, Mendikbud menegaskan, tak akan ada kebijakan apapun yang akan keluar di 2021 dalam skala nasional. "Apalagi penghapusan mata pelajaran sejarah," kata Nadiem Makarim.