TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Keamanan Laut (Bakamla) Laksdya TNI Aan Kurnia, melakukan courtesy call kepada Menteri Luar Negeri Retno Marsudi di Gedung Kementerian Luar Negeri, Jalan Taman Pejambon No. 6, Jakarta Pusat, Kamis, 17 September 2020.
"Pertemuan Kepala Bakamla RI ini dimaksudkan untuk bersilaturahmi sekaligus untuk mengadakan pembicaraan penting terkait keamanan laut Natuna Utara dan pembicaraan strategis lainnya berkaitan dengan tupoksi Bakamla," ujar Kabag Humas dan Protokol Bakamla Kolonel Bakamla Wisnu Pramandita, dalam keterangan tertulis, Jumat, 18 September 2020.
Dalam beberapa pekan belakangan, situasi di Perairan Natuna kembali memanas. Gesekan khususnya terjadi dengan kapal pemerintah Cina. Kapal Patroli KN Nipah-321 milik Badan Keamanan Laut RI (Bakamla) mendapati kapal coast guard Cina CCG 5204 beroperasi di Laut Natuna Utara.
Padahal, perairan tersebut sudah masuk yurisdiksi Indonesia dan tak ada pemberitahuan akan ada kapal Cina di sana. Kapal Bakamla langsung mengejar kapal coast guard tersebut sembari mencoba menghubungi mereka via radio.
Ketika radio tersambung dan kontak berhasil dilakukan, kapal coast guard Cina bersikeras masih melaut di yurisdiksi mereka yang disebut nine dash line. Akhirnya kapal tersebut diusir paksa.
Dalam courtesy call itu, Aan didampingi oleh Direktur Kebijakan Laksma Bakamla Samuel Kowaas. Sementara itu Menlu didampingi Direktur Jenderal Hukum Dan Perjanjian Internasional Dr. iur. Damos Dumoli Agusman, SH, MA.
Acara courtesy Call diakhiri dengan penyerahan plakat dari kepada Retno.