TEMPO.CO, Jakarta - Majelis Ulama Indonesia atau MUI tak terima logo lembaga mereka terpampang di sudut kanan backdrop dari acara Sosialisasi Program Bimtek Penceramah Bersertifikat yang diselenggarakan oleh Kementerian Agama (Kemenag).
"MUI tidak ada hubungannya dengan acara yang diselenggarakan oleh Kemenag tersebut karena MUI sudah memutuskan menolak kehadiran program tersebut," ujar Sekretaris Jenderal MUI, Anwar Abbas lewat keterangan tertulis, Kamis, 17 September 2020.
Menurut Anwar, pencantuman logo MUI tersebut sangat merugikan nama baik MUI di mata publik. MUI sudah menegur pihak terkait dan telah berjanji akan memperbaikinya.
"MUI menyampaikan ucapan terima kasih kepada pihak Kemenag karena pagi ini logo MUI yang terpasang di backdrop acara tersebut sudah ditutup dengan kertas sebagai tanda bahwa MUI adalah tidak terkait dengan acara tersebut," ujar Anwar.
Program penceramah bersertifikat Kemenag ini memang mendapat penolakan dari sejumlah pihak. Namun, Kemenag tetap lanjut terus. Bimtek pun sudah mulai berjalan.
"Kami akan lakukan pendekatan lebih jauh, kami ingin semuanya bisa menerima dengan baik karena memang tujuannya baik untuk kepentingan umat dan bangsa di masa depan," ujar Menteri Agama, Fachrul Razi dalam rapat kerja dengan Komisi VIII Dewan Perwakilan Rakyat, Selasa, 8 September 2020.
Fachrul mengatakan program penceramah bersertifikat bertujuan meningkatkan kompetensi individu di bidang dakwah. Program ini akan melibatkan sejumlah lembaga seperti Majelis Ulama Indonesia, Badan Pembinaan Ideologi Pancasila, Badan Nasional Penanggulangan Terorisme, Lembaga Ketahanan Nasional, dan ormas-ormas Islam.
Program ini terbuka dan direncanakan untuk 8.200 pegiat dakwah dan bersifat sukarela. Namun, sejauh ini MUI masih menolak terlibat.
DEWI NURITA