TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud Md menginstruksikan seluruh aparat keamanan agar melindungi aktivitas ulama yang berdakwah. Pesan ini disampaikan usai terjadinya penikaman kepada ulama Syekh Ali Jaber di Lampung pada Ahad, 13 September 2020.
"Dai, apapun pandangan politiknya, itu harus dilindungi kalau sedang berdakwah. Itu yang terpenting," ujar Mahfud, Senin, 14 September 2020.
Ia mengatakan telah melibatkan Badan Intelijen Negara, Badan Intelijen Strategis, Kabaintelkam Polri, hingga Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) dan Densus 88 Anti Teror dalam menelusuri profil dan motif penyerangan kepada Syekh Ali Jaber.
Mahfud juga menginstruksikan lembaga-lembaga tadi agar terus melakukan pemetaan, pemantauan, dan perlindungan penuh kepada dai.
Ia mengatakan peran ulama di Indonesia sangat penting dan signifikan. Kebaikan yang dimiliki masyarakat Indonesia, kata Mahfud, tak lepas dari hasil dakwah ulama-ulama yang ada.
"Kalau pemerintah sendiri tak akan mampu membangun masyarakat sebaik ini tanpa peran serta para ulama dan juru dakwah yang telah bekerja secara ikhlas," kata Mahfud.
Mahfud mengecam keras penyerangan terhadap Syekh Ali Jaber. Ia mengatakan Syekh Ali Jaber merupakan sosok ulama yang memberi dakwah yang baik. Ia khusus datang dari Timur Tengah dengan biaya sendiri untuk berdakwah di indonesia dan dakwahnya baik.
"Seorang ulama yang sangat baik, yang dakwah-dakwahnya diterima oleh semua kalangan karena tak pernah menyentuh soal politik," kata Mahfud.