TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri mengaku sedih jika melihat ada pemimpin ditangkap oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Megawati menyinggung dulu dirinyalah yang mendirikan lembaga antirasuah tersebut.
"Saya sangat sedih kalau melihat ada yang diambil oleh KPK. KPK itu saya yang buat loh, jangan lupa loh," kata Megawati saat memberikan arahan untuk calon kepala daerah dari PDIP, Ahad, 13 September 2020.
Megawati meminta para calon kepala daerah dari partainya itu untuk melihat kembali sejarah berdirinya KPK. Komisi antikorupsi terbentuk tahun 2002 saat Megawati menjadi presiden.
Megawati mengingatkan Mahkamah Konstitusi juga berdiri di era kepemimpinannya. MK terbentuk pada tahun 2003 atau setahun sebelum Megawati berhenti menjabat presiden.
Megawati mengatakan lembaga penegak hukum dan kehakiman itu ia buat demi mendisiplinkan masyarakat Indonesia. Meski begitu, dia berujar bahwa yang biasa korupsi bukanlah rakyat kebanyakan melainkan elit.
"Tetapi kan kebanyakan, mana ada rakyat yang bisa korupsi? Yang korupsi pasti kalangan elite," ujar Megawati.
Presiden kelima ini juga mengingatkan ada banyak lembaga yang mengawasi kinerja keuangan para pemimpin, misalnya Badan Pemeriksa Keuangan dan Otoritas Jasa Keuangan. Ia berujar, keberadaan lembaga-lembaga tersebut mengontrol agar tak ada pemimpin yang bermain-main dengan uang rakyat atau korupsi.
"Gimana kalian mau masih mau main. Coba pikir, kader yang baru masuk mungkin kaget-kaget kalau saya ngomong seperti ini. Jadi menurut saya please, dedikasikan seluruh pikiran dan nuranimu bagi seluruh rakyat Indonesia," kata Megawati.
BUDIARTI UTAMI PUTRI