TEMPO.CO, Jakarta - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) menggelar sekolah partai gelombang III bagi bakal calon kepala daerah dan bakal calon wakil kepala daerah yang diusung di Pilkada 2020. Kali ini, sekolah partai ini diikuti maryoritas calon kepala daerah yang bukan kader PDIP. Ada 212 calon yang mengikuti sekolah partai, 28 di antaranya kader dan 184 sisanya nonkader.
"Jumlahnya cukup unik, 212 orang, ini adalah makna jumlah peserta, tidak ada makna politik," kata Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto saat membuka acara secara virtual, Ahad, 13 September 2020.
Beberapa peserta sekolah partai ini di antaranya bakal calon wali kota Surabaya Eri Cahyadi, bakal calon wakil wali kota Tangerang Selatan Rahayu Saraswati Djojohadikusumo, bakal calon wakil bupati Karawang Adly Fairuz, bakal calon wakil bupati Indramayu Lucky Hakim, dan lainnya.
Hasto mengatakan sekolah partai bagi bakal calon kepala daerah nonkader ini bukti gotong royong untuk membumikan Pancasila dan UUD 1945. Maka dari itu, para kandidat yang bukan berasal dari kader pun diajak untuk mengikuti sekolah partai.
Dalam Pilkada 2020 ini, ujar Hasto, PDIP banyak berkoalisi dengan partai lain. Di antaranya dengan Golkar di 49 daerah, dengan PKB di 38 daerah, dengan Gerindra di 36 daerah, dengan PAN di 35 daerah, dengan Demokrat di 33 daerah, dengan NasDem di 20 daerah, dan lainnya.
Menurut Hasto, dalam sekolah partai ini para bakal calon kepala daerah akan dibekali dengan pengetahuan ihwal ideologi Pancasila, regulasi hukum, kebijakan, program, dan tuntunan perilaku berbangsa dan bernegara.
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri memberikan pengarahan dalam pembukaan sekolah partai ini. Sejumlah petinggi partai banteng juga hadir baik secara fisik maupun virtual, di antaranya Ketua Bappilu PDIP Bambang Pacul Wuryanto, Ketua Bidang Ideologi dan Kaderisasi Djarot Saiful Hidayat, Ketua Bidang Pembinaan Kebudayaan Tri Rismaharini, dan lainnya.
BUDIARTI UTAMI PUTRI