TEMPO.CO, Jakarta - Pendiri Partai Amanat Nasional, Amien Rais telah mengumumkan akan membentuk partai yang kemungkinan bernama PAN Reformasi. Meski begitu, loyalis Amien Rais, Agung Mozin, mengatakan bahwa Amien sendiri tak ingin menjadi Ketua Umum di partai barunya tersebut.
"Ada wacana dari bawah yang memang ingin Pak Amien Rais sendiri yang jadi ketum. Tapi Pak Amien sendiri menolak, dia hanya ingin jadi pendiri saja," kata Agung saat dihubungi Tempo, Sabtu, 12 September 2020.
Agung mengatakan Amien mengatakan ingin memberi kesempatan figur potensial lain untuk maju dan memimpin PAN Reformasi. Apalagi, ia mengatakan Amien sendiri menyadari ketokohan sosoknya sudah tak sekuat saat masa reformasi pada 1998 silam.
"Atas dasar itu kita melakukan koordinasi dengan figur baru di negeri ini, untuk kita masukan menjadi figur yang akan cukup menarik elektoral di partai baru ini," kata Agung.
Agung menyebut banyak orang yang bisa diberi kesempatan untuk memimpin partai tersebut. Apalagi ia mengatakan sudah banyak tokoh nasional yang datang dan bertemu Amien terkait partai tersebut.
Para tokoh tersebut, disebut Agung menyampaikan berbagai agenda dan kepentingan mereka kepada Amien. Mulai dari dari segi hukum, politik, dan ekonomi. Mereka datang dengan tujuan agar PAN Reformasi ikut memperjuangkan kepentingan mereka.
Amien Rais sebelumnya mengatakan rencana membentuk partai politik baru berangkat dari perkembangan kondisi bangsa dan negara akhir-akhir ini yang dinilainya berada di ambang krisis. Baik krisis sosial, politik, dan ekonomi yang kian memburuk menuju resesi bahkan bisa-bisa depresi.
Di sisi lain, kata dia, kekuasaan rezim yang sedang memikul harapan rakyat tampak semakin jauh atau menjauhi nilai-nilai moral, etika, akhlak yang baik dan adil.
"Karena itulah saya dan beberapa sahabat saya dari berbagai kalangan telah bersepakat bulat segera mendeklarasikan sebuah partai baru," kata Amien lewat siaran langsung Youtube Amien Rais Official, Kamis malam, 10 September 2020.
BUDIARTI UTAMI PUTRI