TEMPO.CO, Jakarta - Juru bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Transisi di DKI Jakarta pada 31 Agustus-6 September 2020 mempengaruhi pergerakan orang. Khususnya di Jawa.
“PSBB Transisi di Jakarta ternyata memiliki efek ke berbagai wilayah di Pulau Jawa,” kata Wiku dalam diskusi Satgas Penanganan COVID-19 di Graha BNPB, Jakarta pada Jumat, 11 September 2020.
Berdasarkan data yang bersumber dari Facebook Data For Good dan Tim Sinergi Mahadata Universitas Indonesia, terjadi peningkatan mobilitas dalam masa PSBB Transisi 31 Agustus 2020-6 September 2020 dibandingkan masa PSBB 4-10 Mei 2020.
Hal itu juga berpengaruh terhadap penambahan kasus di Pulau Jawa dan Bali. Per 10 September kedua wilayah itu berkontribusi terhadap 64,18 persen dari total kasus COVID-19 nasional.
Menurut Wiku, jika dilihat terjadi penambahan zona merah dari 65 kabupaten/kota menjadi 70 kabupaten/kota dan 230 kabupaten/kota di zona oranye naik menjadi 267 kabupaten/kota.
“Jadi terlihat bahwa aktivitas penduduk, mobilitas penduduk itu berkontribusi dalam peningkatan jumlah kasus,” kata Wiku.
Ahli epidemiologi dan pakar kesehatan masyarakat, Iwan Ariawan, mengatakan ada korelasi antara pergerakan penduduk dengan penambahan jumlah kasus.
Akademisi Universitas Indonesia itu mengatakan semakin banyak penduduk yang bergerak maka jumlah kasus Covid-19 akan meningkat.