TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra demisioner, Sufmi Dasco Ahmad mengatakan struktur kepengurusan baru partainya belum terbit. Dasco mengatakan kepengurusan anyar ini baru didaftarkan ke Kementerian Hukum dan HAM pada 8 September 2020.
"Oleh karena itu segala sesuatu atau orang yang menamakan pengurus DPP adalah tidak benar, karena kepengurusan DPP dinyatakan demisioner, kecuali jubir partai yang masih bisa mengatasnamakan Partai Gerindra," ujar Dasco kepada wartawan, Kamis malam, 10 September 2020.
Dasco mengatakan tak benar jika ada pihak yang mengatasnamakan diri Wakil Ketua Umum, Ketua DPP, atau Dewan Pembina Gerindra. Ia berujar, sejak Kongres Luar Biasa Gerindra pada 8 Agustus lalu, semua pengurus berstatus demisioner.
"Yang ada hanyalah formatur tunggal yang ditunjuk oleh Kongres, yaitu Pak Prabowo Subianto yang juga sebagai ketua umum dan ketua Dewan Pembina," kata Dasco.
Dasco mengatakan Prabowo lantas menunjuk Ahmad Muzani sebagai sekretaris jenderal partai untuk kepengurusan baru. Maka dari itu, kata dia, sampai keluarnya surat Kemenkumham baru ada dua orang dalam kepengurusan Gerindra.
Wakil Ketua Umum Gerindra demisioner, Sugiono sebelumnya mengatakan kepengurusan baru akan dirilis setelah SK Kemenkumham terbit. Selain struktur kepengurusan, kata dia, Gerindra juga mendaftarkan ketetapan-ketetapan hasil kongres dan AD/ART partai.
"Nanti kalau proses administrasinya sudah selesai di Kemenkumham pasti dirilis," kata dia.