TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsudin menyatakan bela sungkawa atas meninggalnya Abdul Malik Fadjar, pada Senin malam, 7 September 2020. Din mengenang Abdul Malik sebagai salah satu kader terbaik yang dimiliki Muhammadiyah.
"Almarhum adalah salah seorang kader/tokoh terbaik Muhammadiyah sehingga dapat mewakili Muhammadiyah dalam banyak jabatan politik kenegaraan," ujar Din dalam keterangan tertulis, Selasa, 8 September 2020.
Abdul Malik pernah menjabat sebagai Menteri Pendidikan Nasional di era pemerintahan Megawati Soekarnoputri, Abdul Malik juga sempat menjabat menjadi Ad Interim Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Indonesia pada era yang sama. Ia juga sempat menjadi Menteri Agama di era Presiden BJ Habibie. Pada 2015, ia ditunjuk menjadi salah satu anggota Dewan Pertimbangan Presiden.
Din Syamsuddin mengatakan Abdul Malik adalah pejuang Muhammadiyah. Sebagian besar hidupnya diabdikan dalam Persyarikatan Muhammadiyah, mulai dari bawah hingga menjadi salah seorang Ketua PP Muhammadiyah.
"Selama di PP Muhammadiyah, almarhum sangat aktif. Pikiran-pikirannya banyak mewarnai langkah-langkah Muhammadiyah, khususnya dalam bidang pendidikan," kata Din.
Din juga mengenang Abdul Malik sebagai pribadi yang akrab. Walaupun usianya di atas rata-rata anggota pimpinan yang lain, namun Din merasa Abdul Malik selalu menaruh takzim kepada yang lain, termasuk cukup menyantuni para aktifis muda.
"Kepergiannya ke hadirat Sang Pencipta adalah kehilangan besar bagi Muhammadiyah, dan tentu bagi umat Islam dan bangsa Indonesia," kata Din.
Abdul Malik Fadjar meninggal pada Senin, 7 September 2020. Dia meninggal pada usia 81 tahun di Rumah Sakit Mayapada, Kuningan, Jakarta Selatan, pukul 19.00 WIB. Almarhum akan dimakamkan hari ini di Taman Makam Pahlawan Kalibata Jakarta.