TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menyetujui program perekrutan 1.000 bintara Otsus yang diajukan Kodam XVIII/Kasuari/Papua Barat.
Seleksi perekrutan 1.000 bintara itu akan dilakukan bersama Pemerintah Provinsi Papua Barat dan seluruh kabupaten/kota. Peserta yang bisa ikut dalam perekrutan ini adalah putra-putri asli Papua.
"Alokasi calon berasal dari seluruh kabupaten dan kota di wilayah Papua Barat. Peserta nanti bisa mendaftarkan diri ke Korem dan Kodim terdekat di wilayah masing-masing," kata Panglima Kodam XVIII/Kasuari Mayor Jenderal Ali Hamdan Bogra di Manokwari, Senin, 7 September 2020.
Peserta yang lulus, kata Ali, akan dididik di Rindam di seluruh Indonesia, mengingat sarana dan prasarana di Rindam XVIII/Kasuari masih terbatas.
Selanjutnya, Ali mengatakan para bintara Otsus ini bisa ditugaskan kembali ke wilayah kabupaten dan kota di seluruh Papua Barat sebagai motivasi menggerakkan generasi muda agar lebih maju dalam menjaga stabilitas keamanan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Kepala Staf Daerah Militer XVIII/Kasuari Brigadir Jenderal Ferry Zein pada kesempatan sebelumnya mengatakan program perekrutan bintara Otsus diharapkan menjadi peluang bagi putra-putri asli Papua untuk berkarir menjadi anggota TNI. Menurut dia, Kodam Kasuari masih membutuhkan cukup banyak personel untuk mengisi satuan yang sudah ada maupun yang akan dibentuk.
"Papua Barat ini sangat luas, sedangkan saat ini Kodam baru punya satu Korem. Oleh karena itu harus ditambah setidaknya satu Korem lagi. Kami juga akan membentuk Brigade, sehingga butuh banyak personel untuk mengisinya," kata Ferry
Ia menjelaskan pada beberapa tahun terakhir putra-putri asli Papua menjadi prioritas dalam perekrutan anggota baru. Selama ini Kodam memberikan jatah 80 persen bagi putra daerah.