TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional Airlangga Hartarto mengatakan bahwa klaster Pilkada 2020 harus diwaspadai. Ia mengakui dalam beberapa waktu belakangan, aktivitas Pilkada 2020 memunculkan banyak kerumunan yang berpotensi menyebarkan virus Corona.
"Beberapa pendaftaran Pilkada memang ada yang membuat kerumunan," kata Airlangga usai Sidang Kabinet Paripurna, di Istana Kepresidenan Jakarta Pusat, Senin, 7 September 2020.
Ia mengatakan Presiden Jokowi telah meminta Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian agar segera menindaklanjuti hal ini. Saat ini, pendaftaran calon kepala daerah sudah berakhir. Namun puncak Pilkada 2020 atau masa pencoblosan tetap akan berjalan dan digelar pada Desember mendatang.
"Diharapkan dari bapak presiden agar Mendagri dan aparat penegak hukum diingatkan menurut aturan KPU yang ada, minta ditegaskan sehingga Pilkada tidak menjadi penyebar atau klaster baru pandemi Covid," kata Airlangga.
Arahan untuk menjaga jarak hingga memakai masker, menurut Airlangga, kembali diingatkan Jokowi. Presiden meminta agar kampanye ini terus digaungkan agar masyarakat ingat pentingnya protokol kesehatan untuk memutus rantai penyebaran virus.
Tagline 'Ayo Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan Kerumunan', menurut Airlangga akan terus digaungkan pemerintah setidaknya hingga 6 Oktober 2020. Setelah itu, kampanye akan dilanjutkan dengan Tagline 'Ayo Cuci Tangan dan Pakai Sabun'. Hal ini, menurut Airlangga, bertepatan dengan Hari Cuci Tangan Dunia yang jatuh pada 15 Oktober.
Baca juga: Jokowi Perintahkan Kabinet Waspadai Klaster Keluarga, Kantor, dan Pilkada 2020