Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

HNW: Sumbar Memiliki Kaitan Erat dengan Pancasila, dari Dulu Hingga Sekarang.

image-gnews
Wakil Ketua MPR RI  Dr. H. M Hidayat Nur Wahid, MA.
Wakil Ketua MPR RI Dr. H. M Hidayat Nur Wahid, MA.
Iklan

INFO NASIONAL - Wakil Ketua MPR RI, Hidayat Nur Wahid memberikan catatan atas  pernyataan Ketua DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Puan Maharani,  terkait penilaiannya agar Sumatera Barat (Sumbar) mendukung Negara Pancasila.  Penilaian itu kemudian mendapat respons luas, karena dinilai tidak sesuai dengan fakta, dan menyakiti hati rakyat Sumbar.

Penilaian itu semakin runyam setelah muncul klarifikasi dari politikus PDI Perjuangan, Zuhairi Misrawi yang berangkat dari prasangka buruk terhadap Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang selama 10 tahun, kadernya dipilih rakyat untuk memimpin Sumbar.

“Bagi yang lupa sejarah, baik klasik maupun kontemporer, ingatlah ajaran Bung Karno: Jas Merah! Sumatera Barat itu erat kaitannya dengan Pancasila dari dulu hingga sekarang. Kita semua harus berani jujur memahami sejarah, agar bisa menghargai semua daerah yang ada di Indonesia, agar tetap kokoh kuatlah NKRI,” ujarnya melalui siaran pers di Jakarta, Jumat, 4 September 2020.

Hidayat yang akrab disapa HNW menuturkan, banyak tokoh dari yang sekarang disebut Provinsi Sumatera Barat, terlibat langsung merumuskan dan memutuskan Pancasila sebagai dasar Negara, bersama Soekarno, kakek dari Puan M.

Mereka ada yang di BPUPK, Panitia Sembilan, atau terlibat saat memfinalkan Pancasila pada 18 Agustus 1945 bersama PPKI. Tokoh-tokoh tersebut, antara lain Mr M Yamin, Drs. M Hatta, dan H Agus Salim.

HNW juga menilai wajar apabila (warga) Sumatera Barat dari dulu hingga sekarang,  istiqamah dengan Pancasila yang disepakati final pada 18 Agustus 1945, sebagai komitmen mereka terhadap hasil perjuangan para tokoh bangsa, yang berasal dari Sumbar.

“Masyarakat Sumbar, termasuk kader-kader PKS di sana, dari dulu sampai sekarang tetap melaksanakan Pancasila, dan tidak pernah mengusulkan untuk ubah Pancasila yang bisa diperas menjadi Trisila atau Ekasila. Mereka juga tak pernah usulkan perubahan Sila pertama Pancasila, Ketuhanan Yang Maha Esa, menjadi Ketuhanan yang berkebudayaan. Hal-hal kontroversial yang tercantum dalam RUU HIP yang ditolak oleh khalayak ramai itu,” ujarnya.

Memang benar, selama 10 tahun terakhir Sumbar dipimpin oleh Prof Irwan Prayitno, tokoh Minang yang kader PKS juga. Beliau dipilih secara demokratis dan dimenangkan oleh mayoritas warga Sumbar. Seandainya, Irwan Prayitno  dan PKS tidak mendukung Pancasila, yang itu artinya mengkhianati warisan perjuangan tokoh-tokoh Bangsa dari Sumbar, tidak mungkin Warga Sumbar memenangkannya, apalagi sampai 2 kali pemilihan Gubernur.

Setelah periode pertama masa jabatan sebagai Gubernur, Prof Irwan Prayitno diajukan kembali dalam kontestasi pemilihan gubernur. Rakyat Sumbar memilih secara rasional, bebas dan terbuka, dan ternyata kembali warga Sumbar memenangkan Prof Irwan Prayitno, kader PKS itu.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Fakta kontemporernya, Sumbar dan Gubernurnya selama 10 tahun ini mendapatkan ratusan penghargaan di tingkat nasional, bahkan dari Presiden RI, diantaranya, penghargaan Parahita Eka Praya dari Presiden SBY pada 2012. Lalu, pada 2014 dan 2017 malah Presiden Jokowi memberikan penghargaan Adhikarya Pangan Nusantara serta penghargaan Pembina Kabupaten dan Kota Peduli HAM kepada Gubernur Sumbar.

“Itu bukti bagaimana Sumatera Barat sampai sekarang pun, saat dipimpin oleh kader PKS,  tetap menjaga serta melaksanakan Pancasila sebagai dasar dan ideologi Negara, bahkan dengan kualitas unggulan, sehingga dua Presiden RI dari latar belakang partai yang berbeda,  memberikan penghargaan negara,” ujarnya.

Kinerja itu tetap dijaga oleh Gubernur Irwan Prayitno, bahkan sekalipun dengan segala keterbatasan anggaran dan fasilitas. Saat bangsa Indonesia dan rakyat Sumbar terkena darurat kesehatan covid-19, Gubernur Irwan dinilai berkinerja terbaik sehingga mendapatkan penilaian positif dari Menteri Dalam Negeri (Mendagri) karena berhasil menguji spesimen 3.000 per hari sekalipun APBD-nya tidak tinggi serta mendirikan Rumah Sakit Khusus untuk pasien Covid-19.

“Mendagri bahkan meminta kepala-kepala daerah lain untuk menghubungi dan belajar dari Gubernur Sumbar,” katanya.

Penilaian Mendagri ini juga bukti lain kesalahan persepsi dan opini bahwa Sumbar tidak mendukung Pancasila. Pasalnya, Mendagri saat ini adalah mantan Kapolri dan mantan Kepala BNPT. Seandainya tuduhan mereka benar, tentu tak mungkin Mendagri dengan latar belakangnya seperti itu akan memberikan pujian dan rekomendasi kepada Gubernur Sumbar yang kader PKS.

HNW menyampaikan begitulah seharusnya Pancasila diamalkan, yakni dengan tindakan nyata yang berkualitas, bukan sekadar klaim dan retorika. Ia menuturkan bahwa sebentar lagi pemilihan Gubernur akan dilaksanakan di Sumbar, dan sudah semestinya melalui pesta demokrasi lokal pilgub Sumbar, adu program dan gagasan dalam kontestasi melaksanakan Pancasila-lah yang dikedepankan.

“Bukan malah kepentingan politik jangka pendek yang mwnghadirkan intoleransi dengan memaksakan opini dan framing yang kontroversial, yang bisa merusak demokrasi. Apalagi dengan mengabaikan fakta sejarah dan realita kekinian atas komitmen Sumatera Barat untuk terus mendukung dan melaksanakan Pancasila. Komitmen dan istiqomahnya warga Sumbar itu mestinya diapresiasi, bukan malah disalahpahami, karena memang terbukti Sumbar tetap mendukung dan melaksanakan Pancasila yang final, yakni Pancasila 18 Agustus 1945, malah secara berkualitas pula,” tuturnya.(*)

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Bamsoet : Melayani dan Melindungi Pemudik Lebaran 2024

4 jam lalu

Bamsoet : Melayani dan Melindungi Pemudik Lebaran 2024

Pemerintah hendaknya segera memastikan kesiapan seluruh moda angkutan umum, baik darat, laut maupun udara, untuk melayani hampir 200 juta orang yang akan melakukan perjalanan mudik guna merayakan lebaran tahun 2024 ini.


Bamsoet Dukung Kerjasama PT JIO Distribusi Indonesia dan BAIC Internasional Hadirkan Mobil Jeep BAIC

18 jam lalu

Bamsoet Dukung Kerjasama PT JIO Distribusi Indonesia dan BAIC Internasional Hadirkan Mobil Jeep BAIC

Bambang Soesatyo mendukung masuknya Beijing Automotive Group melalui BAIC Internasional meramaikan pasar otomotif Indonesia.


Bamsoet Dorong Pengembangan Kendaraan Listrik Indonesia

22 jam lalu

Bamsoet Dorong Pengembangan Kendaraan Listrik Indonesia

Bambang Soesatyo mendukung tim Universitas Indonesia Supermileage Vehicle Team membuat serta mengembangkan kendaraan listrik di Indonesia.


Bamsoet Ajak Morgan Sports Car Club Tingkatkan Solidaritas Kebangsaan

1 hari lalu

Bamsoet Ajak Morgan Sports Car Club Tingkatkan Solidaritas Kebangsaan

Bambang Soesatyo mengajak komunitas otomotif memperbanyak kegiatan sosial guna membantu sesama.


Bamsoet Santuni Anak Yatim di HUT IMI ke 118

1 hari lalu

Bamsoet Santuni Anak Yatim di HUT IMI ke 118

Bambang Soesatyo menuturkan diusia ke-118 tahun, IMI akan terus menjadi wadah para pecinta otomotif yang memiliki visi dan misi bersama mengoptimalkan potensi IMI dengan semangat "Standing and Growing Together".


Bamsoet Apresiasi Bantuan FOCI dalam Kegiatan Sosial

3 hari lalu

Bamsoet Apresiasi Bantuan FOCI dalam Kegiatan Sosial

Bambang Soesatyo mengapresiasi pengurus dan anggota komunitas mobil sports Ferrari Indonesia yang mengisi kegiatan di bulan Ramadhan dengan melakukan kegiatan sosial guna membantu sesama.


Bamsoet Apresiasi Kiprah Politik-Bisnis Agung Laksono di HUT ke-75

5 hari lalu

Bamsoet Apresiasi Kiprah Politik-Bisnis Agung Laksono di HUT ke-75

Sebagai salah satu tokoh politik senior di Indonesia, berbagai profesi dan posisi penting, baik di partai politik, bisnis, pemerintahan hingga legislatif pernah diemban sosok Agung Laksono dengan baik.


Bamsoet Dorong Peningkatan Pembangunan Desa

5 hari lalu

Bamsoet Dorong Peningkatan Pembangunan Desa

Bamsoet menegaskan bahwa potensi desa sebagai lumbung pangan memiliki kontribusi penting dalam mengatasi kerawanan pangan.


Bamsoet Dukung Investor China Kembangkan Green Energy di Indonesia

7 hari lalu

Bamsoet Dukung Investor China Kembangkan Green Energy di Indonesia

Ketua MPR RI dukung investor Chinakembangkan green energy di Indonesia.


Bamsoet Apresiasi Mesin Pemilah Sampah Karya Komib

10 hari lalu

Bamsoet Apresiasi Mesin Pemilah Sampah Karya Komib

Bamsoet apresiasi inovasi mesin pemilah sampah oleh komunitas Karya Pelajar Mengabdi Bangsa Indonesia