TEMPO.CO, Jakarta-Politikus PDI Perjuangan Whisnu Sakti Buana turut mengantar saat pasangan Eri Cahyadi – Armuji mendaftar sebagai peserta pemilihan kepala daerah ke kantor Komisi Pemilihan Umum Kota Surabaya, Jumat, 4 September 2020. Wakil Wali Kota Surabaya itu datang menaiki boneka berbentuk banteng. Dia dielu-elukan massa.
Namun Whisnu tak sampai selesai mengantar Eri-Armuji di KPU Surabaya. Sekitar 20 menit kemudian ia meninggalkan lokasi. Adapun Wali Kota Tri Rismaharini yang sempat disebut bakal ikut mengantarkan Eri ke KPU, ternyata batal. Risma hanya datang pada acara pemberangkatan Eri-Armuji dari sekretariat PDIP Surabaya di Jalan Setail.
Tidak banyak yang disampaikan Eri pada awak media seusai mendaftar. Mantan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota Surabaya berusia 43 tahun itu hanya mengatakan bakal meneruskan program-progam Wali Kota Risma jika memenangkan pemilihan wali kota. “Surabaya yang sudah maju ini harus lebih maju lagi. Kami akan melanjutkan program-program Bu Risma,” katanya.
Whisnu, yang urung mendapat rekomendasi DPP PDIP sebagai bakal calon wali kota, mengaku sudah tidak mempermasalahkan hal tersebut. Menurut dia, soliditas partai di atas segalanya. “Mari kita amankan rekomendasi partai untuk Pak Eri dan Pak Armuji, kita solid,” kata putra mantan Sekjen PDIP Soetjipto ini.
Adapun Risma meminta Eri dan Armuji untuk tidak semata-mata mengejar kekuasaan, namun harus berkomitmen mensejahterakan warga Surabaya. Penanganan Covid-19 dan masa depan anak-anak di Surabaya, kata Risma, harus menjadi perhatian serius.
“Pesan saya, jangan semata-mata memburu kekuasaan. Namun harus punya komitmen mensejahterakan warga, menangani Covid-19, dan memikirkan masa depan anak-anak di Surabaya,” kata Risma.