Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Minim Perlindungan di Benteng Terakhir Melawan Covid-19 di Yogyakarta

image-gnews
Petugas medis menunjukkan sampel darah tenaga medis dan pekerja usai menjalani rapid tes serology di Siloam Hospitals Kebon Jeruk, Jakarta, Selasa, 11 Agustus 2020. Siloam Hospitals Kebon Jeruk (SHKJ) melakukan rapid test serelogy dan PCR Swab secara berkala kepada para tenaga kesehatan, staf, dan pekerja pendukung lainnya sebagai upaya untuk menjaga kesehatan dan keamanan bagi para awak rumah sakit tersebut. TEMPO/M Taufan Rengganis
Petugas medis menunjukkan sampel darah tenaga medis dan pekerja usai menjalani rapid tes serology di Siloam Hospitals Kebon Jeruk, Jakarta, Selasa, 11 Agustus 2020. Siloam Hospitals Kebon Jeruk (SHKJ) melakukan rapid test serelogy dan PCR Swab secara berkala kepada para tenaga kesehatan, staf, dan pekerja pendukung lainnya sebagai upaya untuk menjaga kesehatan dan keamanan bagi para awak rumah sakit tersebut. TEMPO/M Taufan Rengganis
Iklan

TEMPO.CO, Yogyakarta Sigit Purwanto, perawat pusat kesehatan masyarakat Puskesmas Pudong, segera menghubungi petugas pelacak di Pusat Kesehatan Masyarakat Kecamatan Pundong, Bantul, Yogyakarta, begitu ia positif Covid-19

Kepada Ahmad Tontowi, perawat yang bertugas melacak atau tracing, Sigit merinci bertemu dengan siapa saja, kegiatan, dan tempat yang dia kunjungi sepekan sebelum positif terkena Covid. “Saya pro aktif memberi tahu kontak dengan siapa saja kepada petugas epidemologi,” kata lelaki 43 tahun ini, Kamis, 3 September 2020.

Sebanyak 66 orang di sekitarnya dilacak, yakni 12 kontak erat dites usap dan sisanya dites cepat. Hasilnya, semua negatif. Sigit bersama 49 tenaga kesehatan Puskesmas Pundong menjalani tes swab karena kerap bersentuhan dengan pasien dan berisiko terpapar virus.

Ia tak memiliki gejala seperti batuk dan pilek. Ia akhirnya diinapkan di ruang isolasi bangsal khusus Rumah Sakit Umum Daerah Panembahan Senopati, Bantul. Dalam suasana ketakutan, dia berusaha keras menenangkan diri.

Bapak dua anak ini mendapat perawatan khusus dari dokter spesialis paru dan jantung karena dia memiliki riwayat gangguan irama jantung atau aritmia. Dokter menyatakan ada infeksi pada paru-paru Sigit. Akhirnya, pada 26 Juli kondisi Sigit membaik. Dia menjalani tes swab pada 20 dan 22 Juli dan dinyatakan negatif. Dia berpesan untuk pasien Covid agar berusaha sembuh.

Ia menduga tertular Covid karena bertemu dengan 15 tenaga kesehatan dalam satu ruangan saat mengikuti acara di Puskesmas Sewon, Bantul. Selain itu, ia sempat menerima tamu dari Bekasi yang telah beberapa hari berada di Yogyakarta.

Tapi, Sigit juga menengarai tertular Covid di tempat kerjanya. Dia bekerja secara bergantian dengan petugas kesehatan lain dan mondar mandir di poliklinik umum, unit gawat darurat, dan poliklinik batuk. Dia sering bertemu dengan orang tanpa gejala saat bekerja.

Di puskesmas tempat dia bekerja, Sigit menyebutkan telah mengikuti standar pemakaian alat pelindung diri (APD). Tapi, petugas kesehatan rentan lengah saat menggunakan dan melepas alat pelindung diri, seperti masker dan lainnya.

Senada dengan Sigit, Siti Mulyani, perawat Puskesmas Kasihan, Bantul yang terinfeksi virus corona menengarai tertular ketika dia bertugas di tempat kerjanya. Perempuan 47 tahun ini terinfeksi virus corona bersama bersama 14 petugas kesehatan di puskesmas tersebut. Selain perawat ada dokter, bidan, pegawai administrasi, apoteker, dan sopir puskesmas.

Dia menjalani isolasi bersama belasan pasien lainnya di Rumah Sakit Lapangan Khusus Covid-19 di Bambanglipuro, Bantul selama sepekan di penghujung Juli. Siti memiliki riwayat penyakit asma.

Di shelter tempat dia mengisolasi diri, Siti tertib istirahat dan mematuhi semua saran dokter. Tanggal 30 Juli, kondisinya membaik dan dokter menyatakan negatif setelah dia menjalani uji swab.

Siti mengatakan banyak menghabiskan waktu bekerja di puskesmas selama pandemi. Selama bekerja, dia menyebutkan telah memathui protokol kesehatan, misalnya mengenakan masker berlapis dan membuat masker khusus lapis tujuh yang dia modifikasi sendiri.

Menurut dia, di puskesmas itu petugas dibagi menjadi dua tim dan bekerja secara bergantian. Petugas juga mendapat panduan bagaimana mengenakan dan melepas alat pelindung diri.

Sama halnya dengan Sigit, Siti bergerak ke sana ke mari selama bertugas sebagai perawat. Dia keluar masuk poliklinik umum, poliklinik lanjut usia dan unit gawat darurat puskesmas. Dalam sehari puskesmas itu melayani 70-80 orang pasien. “Saya menduga tertular di tempat kerja. Saya pernah merawat dua pasien yang belakangan diketahui positif Covid,” kata Siti.

Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta tidak punya data spesifik jumlah tenaga kesehatan yang terinfeksi virus corona. Juru Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta untuk Penanganan Covid-19, Berty Murtiningsih, mengatakan hingga 24 Agustus 2020 terdapat 8 ribu karyawan dan tenaga kesehatan yang telah menjalani tes usap.

Dari jumlah tersebut, sebanyak dua persen dinyatakan positif Covid. Dengan begitu, ada 160 pekerja kesehatan yang terinfeksi virus corona. “Kami masih telusuri riwayat dan sumber penularannya. Dinas kesehatan kabupaten dan kota yang mengkaji,” kata Berty.

Swab massal kepada pekerja kesehatan dilakukan di puskesmas dan rumah sakit. Data yang disebut Berty berbeda dengan temuan jurnalis yang menghimpun data bersama.

Lima jurnalis dari lima media massa berkolaborasi menelusuri data pasien dan wawancara dengan sejumlah narasumber seperti tenaga kesehatan dan dinas. Kelima media ini adalah Tempo, Kompas, Tirto, Harian Jogja, dan Gatra. Hasil penelusuran menemukan 304 pekerja kesehatan di DIY yang terinfeksi virus Corona. Temuan ini dihimpun pada 15 Maret hingga 2 September 2020.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Tiga orang dari 304 pekerja kesehatan tersebut meninggal. Mereka terdiri dari seorang dokter spesialis bedah rumah sakit di DIY yang meninggal pada 23 Agustus. Temuan jurnalis itu lebih banyak dibandingkan angka karyawan kesehatan yang positif Covid versi Pemerintah DIY.

Sebanyak 304 pekerja kesehatan itu meliputi dokter, perawat, dan bidan. Selain itu ada staf administrasi, sopir, dan pegawai dinas kesehatan. Sebagian pekerja kesehatan tersebut sudah sembuh dan kembali bekerja.

Kabupaten Bantul menjadi kabupaten dengan jumlah pekerja kesehatan yang banyak terinfeksi virus corona. Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Bantul, Sri Wahyu Joko Santoso menyebutkan jenis sumber penularan Covid yang menimpa pekerja kesehatan. Pekerja kesehatan diduga tertular dari pasien positif Covid, ada juga yang tertular dari anggota keluarga yang lebih dulu positif Covid.

Selain itu, sejumlah pekerja kesehatan tertular Covid setelah melakukan perjalanan ke luar DIY. Beberapa pekerja kesehatan menerima tamu dari luar DIY di rumah.

Menanggapi temuan ini, juru bicara Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta untuk Penanganan Covid-19, Berty Murtiningsih mengatakan data yang dia sampaikan adalah data sementara. Dia menghitung hingga 24 Agustus 2020 terdapat 8 ribu karyawan kesehatan yang telah menjalani tes usap.

Dari jumlah tersebut, sebanyak dua persen dinyatakan positif covid. Bila dihitung per tanggal 31 Agustus jumlahnya lebih dari angka itu. Tapi itu dihitung bukan hannya dari skrining melainkan juga hasil tracing. "Kami masih proses validasi data dengan kabupaten dan kota," kata Berty.

Kepala Dinas Kesehatan Bantul, Agus Budi Raharja mengatakan setelah banyak pekerja kesehatan positif Covid, sejumlah puskesmas di Bantul ditutup sementara. Penutupan dilakukan dengan alasan petugas menyemprot disinfektan di gedung puskesmas.

Dinkes Bantul, kata dia, telah memenuhi kebutuhan alat pelindung diri (APD), protokol pencegahan penularan Covid. Tapi, dia tidak menampik bahwa pekerja kesehatan berisiko tertular Covid ketika lengah mengenakan dan melepas alat pelindung diri. “Memakai dan melepas APD harus sesuai prosedur,” kata dia.

Ketua Ikatan Dokter Indonesia DIY, Joko Murdiyanto menyebutkan 105 pekerja kesehatan positif Covid-19. Angka itu memuat 26 dokter dan 79 tenaga kesehatan. Mereka tersebar di empat rumah sakit dan 23 puskesmas di DIY. “Dugaan saya karena banyak kasus impor dan sejumlah wilayah di DIY adalah zona merah,” kata dia.

IDI bersama sejumlah organisasi profesi kesehatan sedang meneliti penyebab pasti pekerja kesehatan yang terinfeksi virus corona. Penelitian itu meminta setiap pekerja kesehatan yang positif corona mengisi survei dan menjalani wawancara. Dia mendorong setiap pekerja kesehatan jujur dalam penelitian itu.

“Tenaga kesehatan berada di garis depan pandemi. Jawaban jujur diperlukan agar jumlah penularan dan kematian bisa ditekan,” kata Joko.

Epidemiolog Eijkman Oxford Clinical Research Unit Jakarta, Iqbal Elyazar menyebutkan perlu kajian spesifik untuk mengetahui faktor risiko pemicu banyaknya pekerja kesehatan yang tertular Covid. Kajian ini diperlukan untuk mencegah meluasnya penularan Covid di kalangan pekerja kesehatan.

Pemerintah daerah perlu mengevaluasi pelaksanaan protokol kesehatan untuk mengetahui efektif atau tidak. Evaluasi itu perlu dilakukan oleh kalangan independen dan berbasis observasi, bukan sekadar survei dan wawancara pekerja kesehatan.

Iqbal khawatir banyaknya pekerja kesehatan yang terinfeksi virus corona berimbas pada menurunnya kualitas pelayanan kesehatan publik. Misalnya penutupan sejumlah puskesmas karena ada pekerja kesehatan yang terinfeksi Covid.

Berdasarkan penelitian di rumah sakit Inggris, pekerja kesehatan seperti bagian administrasi, satpam, tenaga kebersihan berisiko tertular Covid. Penelitian itu menunjukkan faktor yang berpotensi meningkatkan risiko penularan Covid.

Satu di antaranya adalah tidak adanya pengaturan zonasi ruangan fasilitas kesehatan sehingga tidak ada jalur keluar masuk khusus pasien terduga Covid. Dampaknya terjadi kontak antar-pasien terduga Covid dengan pasien lain serta petugas kesehatan tidak mengenakan alat pelindung diri yang lengkap.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Selama Libur Lebaran, Ratusan Wisatawan di Malioboro Ditegur Petugas Karena Merokok Sembarangan

3 jam lalu

Malioboro Yogyakarta menjadi satu area yang dilalui garis imajiner Sumbu Filosofis. (Dok. Pemkot Yogyakarta)
Selama Libur Lebaran, Ratusan Wisatawan di Malioboro Ditegur Petugas Karena Merokok Sembarangan

Wisatawan banyak yang belum mengetahui bahwa Malioboro termasuk kawasan tanpa rokok sejak 2018.


64 Tahun PMII, Respons Mahasiswa Muslim terhadap Situasi Politik

12 jam lalu

Presiden Joko Widodo saat Peresmian Pembukaan Musyawarah Nasional VI Ikatan Alumni Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (IKA PMII) Tahun 2018di Jakarta, Jumat 20 Juli 2018. TEMPO/Subekti.
64 Tahun PMII, Respons Mahasiswa Muslim terhadap Situasi Politik

Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) merupakan salah satu dari sekian banyak organisasi mahasiswa yang masih eksis sampai saat ini.


Okupansi Hotel Libur Lebaran Meleset, PHRI Yogyakarta Soroti Aktivitas Homestay hingga Kos Harian

17 jam lalu

Ilustrasi perempuan sedang berada di kamar hotel. Unsplash.com/Eunice Stahl
Okupansi Hotel Libur Lebaran Meleset, PHRI Yogyakarta Soroti Aktivitas Homestay hingga Kos Harian

Okupansi rata-rata hotel di Yogyakarta pada libur Lebaran ini meleset dari target 90 persen, hanya berkisar 80-an persen.


Penjelasan Kemenkes soal Isu Batalkan NIK PPPK Bidan Pendidik

18 jam lalu

Ilustrasi Bidan. shutterstock.com
Penjelasan Kemenkes soal Isu Batalkan NIK PPPK Bidan Pendidik

Sebelumnya, ratusan pelamar D4 Bidan Pendidik dinyatakan lulus seleksi PPPK 2023, Namun, pada April 2024, NI PPPK dibatalkan oleh Kemenkes.


Yogyakarta Padat saat Libur Lebaran, Jumlah Kendaraan Keluar Lebih Banyak daripada yang Masuk

1 hari lalu

Kendaraan antre memasuki kawasan Jalan Malioboro Yogyakarta, Jumat 12 April 2024. TEMPO/Pribadi Wicaksono
Yogyakarta Padat saat Libur Lebaran, Jumlah Kendaraan Keluar Lebih Banyak daripada yang Masuk

Pemudik maupun wisatawan yang masuk ke Yogyakarta dengan kendaraan pribadi tak sedikit yang melewati jalur alternatif.


Kasus Nuthuk dan Pungli di Yogyakarta Selama Libur Lebaran Diklaim Nihil

1 hari lalu

Tempat khusus parkir Ngabean Yogyakarta yang menjadi lokasi parkir bus untuk wisatawan Malioboro pada Kamis, 29 Oktober 2020. TEMPO | Pribadi Wicaksono
Kasus Nuthuk dan Pungli di Yogyakarta Selama Libur Lebaran Diklaim Nihil

Pemerintah Kota Yogyakarta mengantisipasi aksi nuthuk harga dengan membuka kanal aduan melalui media sosial.


Tren Kenaikan Konsumsi Bensin di Jateng dan DIY saat Libur Lebaran 2024 Melebihi Prediksi

1 hari lalu

Antrean pembeli solar dan pertalite di SPBU Giwangan Yogyakarta Jumat. 1 Juli 2022. Tempo/Pribadi Wicaksono
Tren Kenaikan Konsumsi Bensin di Jateng dan DIY saat Libur Lebaran 2024 Melebihi Prediksi

Konsumsi puncak konsumsi bensin terjadi di ruas tol Trans Jawa terjadi di H+4 Lebaran atau 14 April 2024.


Jadi Nasabah KUR BRI Sejak Tahun 2000, Sate Klathak Pak Pong Ramai Diminati

1 hari lalu

Jadi Nasabah KUR BRI Sejak Tahun 2000, Sate Klathak Pak Pong Ramai Diminati

Di akhir pekan dan di hari libur panjang dapat menyembelih 40-50 ekor kambing sehari dengan omzet sekitar Rp35-50 juta per bulan.


Ribuan Warga Mengantre dari Pagi Demi Bisa Salami Sultan HB X Saat Open House

1 hari lalu

Suasana Open House Lebaran yang digelar Gubernur DIY Sri Sultan HB X di Komplek Kepatihan Yogyakarta, Selasa 16 April 2024. TEMPO/Pribadi Wicaksono
Ribuan Warga Mengantre dari Pagi Demi Bisa Salami Sultan HB X Saat Open House

Ribuan warga tampak berbaris mengular untuk bertemu Sultan HB X untuk open house sejak pagi hingga jelang tengah hari, Selasa 16 April 2024


Banyak Pemudik Naik Bus saat Arus Mudik - Balik Lebaran, Kemenhub : Bisa Tekan Kecelakaan 20 Persen

2 hari lalu

Masyarakat mengikuti program balik gratis di Terminal Giwangan Yogyakarta Senin (15/4). Dok. Istimewa
Banyak Pemudik Naik Bus saat Arus Mudik - Balik Lebaran, Kemenhub : Bisa Tekan Kecelakaan 20 Persen

Kemenhub menyiapkan kurang lebih 950 bus atau kurang lebih 40.088 tempat duduk untuk pemberangkatan ke 33 lokasi tujuan mudik.