TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri menyebut sudah ada bakal calon kepala daerah yang membagikan uang kepada masyarakat. Namun, ia mengaku memilih diam lantaran yang melakukan hal tersebut bukan calon dari PDIP.
"Saya sudah lihat di beberapa tempat, mendapatkan laporan, tapi bukan dari kita (calon PDIP), untung orang lain," kata Megawati.
Menurut Mega, Pilkada 2020 harus berlangsung dengan prinsip langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil alias luberjurdil. Dia juga menyebut rakyat tak akan bisa terus-menerus dibohongi.
"Bisa suatu saat dibohongi, tapi bukan berarti setiap saat. Mungkin sekali, tapi tidak setiap saat," kata mantan presiden ini.
Mega berujar, masyarakat semakin lama semakin pintar setelah mereka diberi hak memilih secara langsung. Menurut dia, rakyat bisa saja menerima uang yang diberikan, tetapi tidak memilih si pemberi uang itu pada saat hari pencoblosan.
"Apa dipikir saya enggak suka ngomong sama rakyat? Saya dengerin mereka ngomong. 'Kalau dikasih uang sembako, kami boleh nerima ya Bu?' Ya itu hak kamu. 'Terus kami kan memilih hak kan Bu?' Oh iya," kata Mega.