TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi mewanti-wanti jajarannya agar lebih waspada dan terus berupaya maksimal dalam penanganan Covid-19 di Indonesia. Ia mengatakan meski secara umum tingkat kasus dan pasien Indonesia masih di bawah rata-rata dunia, namun rasio tingkat fatalitas di Indonesia terhitung tinggi.
"Untuk kasus meninggal, ini hati-hati case fatality rate di Indonesia meskipun mengalami penurunan 7,83 di bulan April jadi 4,2 di bulan ini, kita masih punya PR besar untuk menurunkan lagi. Karena angka fatality rate di negara kita masih lebih tinggi dibanding fatality rate global yang berada di angka 3,6 persen, ini pekerjaan besar kita,"kata Jokowi saat membuka rapat terbatas secara daring bersama para gubernur, di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Selasa, 1 September 2020.
Jokowi mengatakan per 31 Agustus kemarin, jumlah kasus positif di Indonesia telah mencapai 175 ribu dari total sekitar 2,2 juta tes yang telah dilakukan. Ia mengatakan rasio tingkat kesembuhan (case recovery rate) juga semakin meningkat.
"Dari dulu kita ingat bulan April 15 persen, sekarang di bulan Agustus 72,1 persen. Jadi ada pergerakan yang lebih baik, lebih tinggi dibanding rata-rata dunia yang 69 persen," kata Jokowi.
Jokowi mengingatkan bahea saat ini terjadi tren kenaikan kembali kasus di berbagai negara Eropa dan Asia. Di Indonesia, walaupun ada beberapa peningkatan kasus positif di beberapa daerah, namun Jokowi mengatakan bila dibandingkan negara-negara lain, Indonesia masih terhitung masih terkendali.
"Ini yang harus kita jaga bahwa pengendalian manajemen Covid ini betul-betul masih dalam posisi terkendali," kata Jokowi.
Ia pun mengatakan hal ini masih perlu ditingkatkan. Karena itu, ia mendorong seluruh Kepala Daerah agar terus menekan jumlah kasus dan berupaya menyembuhkan pasien yang terpapar. Jika memiliki masalah, Jokowi meminta mereka segera menghubungi pemerintah pusat dan Satgas Penanganan Covid-19 Pusat.