TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Umum Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Slamet Budiarto meminta pemerintah mengoptimalkan dokter WNI ketimbang melonggarkan izin untuk dokter asing di Indonesia. "Kualitas dokter kita sama dengan di luar negeri," kata Slamet kepada Tempo, Sabtu, 29 Agustus 2020.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan berniat mendatangkan dokter asing untuk mengembangkan wisata medis. Keinginan ini bermula dari banyaknya WNI yang berobat ke Malaysia dan Singapura karena layanan kesehatan di dua negara tersebut murah serta menjanjikan kesembuhan yang lebih cepat.
Menurut Slamet, layanan kesehatan di Indonesia kalah dengan luar negeri karena alat kesehatan yang ketinggalan jauh. "Di luar negeri, alat kesehatan dan obat pajaknya zero. Sehingga murah," katanya.
Sementara Indonesia, kata Slamet, memberlakukan pajak yang besar untuk alat kesehatan. Sehingga, rumah sakit tidak mampu membeli alat kesehatan yang canggih. Selain itu, pembiayaan kesehatan oleh pemerintah di luar negeri juga besar. Sedangkan Indonesia, pembiayaan dari pemerintah sangat kecil.
Jika berniat memajukan dunia kedokteran Indonesia, Slamet menyarankan pemerintah agar memenuhi empat langkah. Pertama, alat kesehatan dan obat yang tidak dikenakan pajak. Kedua, pembiayaan kesehatan harus rasional. Ketiga, WNI lulusan universitas top di luar negeri diminta kembali ke Indonesia. Keempat, memperbaiki sistem kesehatan.
"Jika empat langkah ini dilakukan maka dunia kedokteran di Indonesia akan maju dan tidak perlu mendatangkan dokter asing," kata Slamet.
FRISKI RIANA