TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) Asfinawati mengatakan ada kemungkinan intervensi pengusaha dalam kasus yang menjerat Ketua Komunitas Masyarakat Adat Laman Kinipan Effendi Buhing.
“Perlu dilihat kemungkinan adanya intervensi pengusaha dalam kasus ini. Setidaknya kekuatan sosial politik pengusaha,” kata Asfinawati kepada Tempo, Kamis, 27 Agustus 2020.
Yang dimaksud Asfinawati adalah kaitan antara PT Sawit Mandiri Lestari (SML), perusahaan sawit yang beroperasi di wilayah adat Laman Kinipan, Kecamatan Batang Kawa, Lamandau, Kalimantan Tengah, dengan penguasa politik setempat.
Di media sosial, beredar poster yang menjelaskan dugaan hubungan antara pemilik PT SML dan pejabat pemerintah di Kabupaten Lamandau dan Provinsi Kalimantan Tengah.
Tempo mengirimkan poster tersebut kepada Kepala Hubungan Masyarakat PT SML Wendy Soewarno, tetapi dia enggan merespons lebih jauh. Wendy hanya mengatakan, di Kalimantan Tengah lumrah jika sesama kepala daerah masih satu keluarga dengan pejabat atau pengusaha.
“Untuk di Kalteng hal yang lumrah si A jadi gubernur, si B jadi bupati, terus ada keluarga pengusaha besar. Kami bangga sebagai masyarakat Dayak ada satu tokoh Dayak yang luar biasa membangun ekonomi Kalteng,” kata Wendy.
Wendy tak menyanggah atau membenarkan saat ditanya apakah PT Sawit Mandiri Lestari masih dimiliki oleh Abdul Rasyid. “Fokus ke pemberitaan saat ini saja ya, terlalu jauh sampai kakek-nenek,” ujar Wendy.