Oleh Fraksi PDI Perjuangan (PDIP), yang menguasai 19 kursi dari 65 suara di DPRD Banten, Herman diajukan berpasangan dengan Mamas Chaerudin (Ketua DPD PDIP Banten) sebagai calon wakil gubernur. Lalu, Fraksi Amanat Bintang Keadilan (ABK) menjodohkan Herman dengan Hilman Indra (Ketua Partai Bulan Bintang Banten). Terakhir, Fraksi Al-Bantani menyorong Herman Haeruman bersama calon wagub Ade Sudirman SH (pegawai Departemen Luar Negeri).
Enam pasang calon gubernur-wagub ditetapkan Rapat Pimpinan (Rapim) DPRD Banten lewat surat keputusan tertanggal 3 Oktober 2001. Untuk merebut kursi Gubernur Banten yang pertama, Herman harus bersaing keras dengan Djoko Munandar (Ketua DPW PPP Banten) yang berpasangan dengan Ny Hj. Atut Chosiah, putri Ketua Pendekar Banten TB Chasan Sochib. Djoko-Ny Atut didukung Fraksi Partai Golkar dan PPP yang masing-masing mempunyai 12 suara. Total, di atas kertas keduanya sudah mendapat 24 suara.
Sementara, Fraksi ABK mengajukan dua pasang calon gubernur-wakil gubernur. Selain Herman-Hilman Indra, juga memunculkan Ace Suhaedi Masdupi-Mamas Chaerudin. Di sinilah terdapat peluang besar, koalisi PDIP-ABK yang mengancam Herman Haeruman. Fraksi Al-Bantani juga meloloskan dua pasang calon gubernur-wagub, dengan menjagokan calon gubernur Budi Moefreni (pengusaha dari Jakarta) berpasangan dengan Djakaria Mahmud (mantan Walikota Tangerang).
Ketua DPRD Banten, Dharmono K. Lawi, menegaskan penetapan enam pasang calon gubernur-wakil gubernur itu telah sejaloan dengan prosedur pemilihan. Siapa pun tidak bias mengubah konfigurasi calon yang telah ditetapkan Rapim DPRD Banten. "Jangan paksa kami membuat aturan yang akan berbenturan dengan hokum," kata Dharmono.
Pernyataan itu sebagai respon terhadap desakan berbagai elemen mahasiswa yang bersikeras mengubah tata tertib. Kalangan mahasiswa menilai, tata tertib pemilihan saat ini masih membuka celah terjadinya permainan kotor politik uang. Aspirasi mahasiswa, yakni menuntut dilakukan voting terbuka. Dengan begitu, segenap warga Banten bias mengetahui pilihan setiap anggota DPRD Banten. Tuntutan itu, diantaranya tertuang dalam aksi unjuk rasa besar-besaran yang digelar mahasiswa, Rabu (3/10), berkaitan penetapan enam pasang calon gubernur-wakil gubernur. (Faidil Akbar Tempo News Room)