TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Eksekutif Lembaga Survei Indonesia (LSI) Djayadi Hanan menyatakan tujuan utama pencalonan Giring Nidji di Pilpres 2024 bukan jadi presiden melainkan mengangkat partainya PSI agar ramai di perbincangkan
Saat ini Giring sangat percaya diri untuk bisa terlibat dalam dunia politik dan mencalonkan diri sebagai presiden di Pemilu 2024 mendatang.
Djayadi menyatakan PSI meski gagal masuk parlemen, sudah ikut bertarung dalam Pemilu Legislatif di tahun 2019. Pada tahun 2024, PSI akan kembali ikut bertarung sehingga PSI wajib dikenal, makin diperbincangkan di publik. Hal ini akan mempermudah PSI untuk melakukan kampanye pada pemilu legislatif 2024.
“Akan sangat sulit untuk Giring menjadi Calon Presiden di tahun 2024 karena partainya tidak mempunyai kursi di Parlemen, Giring sendiri tidak mempunyai daya tawar yang kuat seperti calon-calon presiden yang menjadi kepala daerah/ atau Gubernur” ujar Djayadi kepada Tempo Rabu 26 Agustus 2020
Jalan agar Partai seperti PSI dibicarakan oleh publik menurut Djayadi adalah menggunakan narasi tentang pemilu presiden, tentang pencalonan Giring Ganesha sebagai calon Presiden.
Sebagaimana yang diketahui Giring Ganesha sedang di berikan tugas sebagai pelaksana tugas Ketua Umum PSI, Giring sendiri perlu memperkenalkan diri dan mengangkat nama partainya di Pemilu 2024.
“Baik Giring maupun PSI menyadari jalan menuju Presiden 2024 masih cukup Jauh dan sangat tidak mudah untuk menjadi calon presiden, tapi memang tidak ada yang melarang kalau ada yang ingin mencalonkan diri jadi presiden, itu boleh-boleh saja” kata Djayadi
“Giring juga ingin menunjukkan kepada anak muda Indonesia bahwa anak muda boleh beraspirasi menjadi calon presiden, dan bukan hanya aspirasi tapi juga harus berusaha, jangan cuma hanya sekedar mau, dan jangan berharap pada partai partai yang ada sekarang yang sudah mempunyai calon masing masing," ucapnya.
ALEXANDRA HELENA