TEMPO.CO, Jakarta - Juru Bicara Presiden Joko Widodo (Jokowi), Fadjroel Rachman kembali menegaskan bahwa presiden tidak berencana mereshuffle kabinet dalam waktu dekat ini.
"Tidak ada rencana reshuffle kabinet, sebagaimana ditekankan oleh Mensesneg Pratikno, kemarin," ujar Fadjroel lewat keterangan tertulis, Ahad, 23 Agustus 2020.
Menurut Fadjroel, presiden memerintahkan kepada para menteri agar tetap fokus bekerja, fokus menyelesaikan krisis, dan fokus membajak momentum krisis ini untuk melakukan lompatan kemajuan di segala bidang, melakukan reformasi fundamental sebagai prasyarat Indonesia Maju.
"Bekerja cepat, bekerja keras dan bekerja inovatif, itulah yang diperlukan Indonesia saat ini," ujarnya.
Istana bereaksi serius menanggapi isu reshuffle setelah Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane menyebar keterangan bahwa akan ada 11 hingga 18 menteri yang akan diganti dalam reshuffle kabinet nanti. Selain diganti, kata dia, beberapa menteri kemungkinan digeser ke kementerian lain.
Mensesneg Pratikno sampai mengkonfirmasi langsung isu tersebut kepada Jokowi. "Jadi kami semua terkejut dengan rilis yang mengatakan ada 18 menteri yang akan di-reshuffle. Itu tidak benar, karena hari-hari ini kami konsentrasi luar biasa untuk menghadapi krisis kesehatan dan krisis perekonomian," kata Pratikno lewat keterangan tertulis, Sabtu, 22 Agustus 2020.