TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Eksekutif Southeast Asia Freedom of Expression Network (SAFEnet) Damar Juniarto menilai peretasan situs Tempo.co merupakan serangan terbuka terhadap kemerdekaan pers.
"Yang terjadi di Tempo dalam sudut pandang SAFEnet sebuah serangan yang langsung mengena pada inti kemerdekaan pers," kata Damar kepada Tempo, Jumat, 21 Agustus 2020.
Damar mengatakan, serangan yang dialami Tempo merupakan website defacement atau perusakan situs web. Yaitu mengubah tampilan visual situs dengan membobol server, dan mengganti wajah situs dengan pesan yang pelaku inginkan.
Pelaku yang mengidentifikasi diri sebagai akun Twitter @xdigeeembok, kata Damar, ingin menempatkan Tempo sebagai media yang menyebarkan hoaks dan apa yang dibuat Tempo tidak berdasarkan kebenaran.
Menurut Damar, hal ini berlawanan dengan prinsip kemerdekaan pers yaitu jurnalisme yang merdeka adalah yang independen. Pelaku lebih memilih menempuh jalan serangan digital ketika tidak suka dengan apa yang dikerjakan media.
"Itu sebetulnya membahayakan bagi wajah kebebasan berpendapat dan wajah demokrasi makin buruk," katanya.
Damar juga berpendapat bahwa pelaku bisa dikelompokkan sebagai orang yang tidak percaya dan tidak memiliki itikad baik membangun demokrasi yang benar.
"Karena outlet sudah disediakan, kalau tidak suka dengan isi media atau keberatan, outlet sudah disediakan lewat mekanisme melapor ke Dewan Pers tapi itu tidak digunakan," ujar Damar.