TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN RB) Tjahjo Kumolo membagikan sejumlah tautan film terkait perjuangan. “Dalam rangka menyambut Kemerdekaan RI tercinta,” cuit Tjahjo di akun Twitternya @tjahjo_kumolo, pada Ahad, 16 Agustus 2020.
Film-film itu antara lain Pejoeang, Enam Jam di Jogja, Janur Kuning, Serangan Fajar, Pasukan Berani Mati. Kemudian Jenderal Sudirman, Kereta Api Terakhir, Perawan di Sektor Selatan, Tapal Batas Jendral Sudirman, Merdeka atau Mati Surabaya 1945, Cut Nyak Dien, Sang Pencerah, Ketika Bung Karno di Ende, Sang Kiyai, Kartini Baru, dan Senja Merah di Magelang.
Namun, sejumlah warganet, termasuk para sineas, mengkritik cuitan Tjahjo tersebut. Pasalnya, tautan film yang dibagikan Tjahjo merupakan film bajakan atau ilegal.
Seperti komentar Ifa Isfansyah, sutradara film Sang Penari, mengaku prihatin karena rendahnya literasi hak cipta dan hak edar di Indonesia. “Bahkan seorang menteri menyebarkan link ilegal. Saya sakit hati!”
Yth Bp JokoAnwar Sutradara Film Perjuangan - sy mendpt kiriman WA koleksi film Perj. tsb - mengingat Hari Kemerdekaan RI - saya berbagi saja kpd Group via Twitts - mohon maaf kalau sy salah dan khilaf - kalau sy hrs membayar krn sy berbagi sy siap semampu saya, dmk Trims
— TJAHJO KUMOLO (@tjahjo_kumolo) August 17, 2020
Ketua Asosiasi Produser Film Indonesia (APROFI) periode 2013-2016, Sheila Timothy, ikut menanggapi unggahan Tjahjo. Kakak dari aktris Marsha Timothy ini pun mengajak masyarakat menonton film-film Indonesia yang legal.
“Masih banyak yg belum paham mana link legal mana yg bajakan. Perjuangan kita masih panjang, dan pendidikan jd sangat penting sekali. Teman2 film indonesia, yuk kita tonton yg legal. Say no to piracy.”
Sutradara Joko Anwar juga memberikan kritik melalui cuitannya. “Apakah benar ada seorang menteri @jokowi membagi-bagikan tautan film-film Indonesia di Youtube yang di-upload secara ilegal? Kalau benar, ijinkan saya patah hati dan hilang harapan pemerintah Indonesia serius mendukung atau paham industri kreatif.”
Tjahjo belum membalas pertanyaan Tempo terkait tautan film bajakan tersebut. Namun, ia menyampaikan klarifikasi sekaligus permohonan maaf atas cuitannya tersebut melalui akun Twitternya.
Tjahjo mengungkapkan bahwa ia mendapatkan tautan film tersebut dari WhatsApp. Ia pun berniat berbagi tautan tersebut kepada warganet untuk mengingat Hari Kemerdekaan RI. “Mohon maaf kalau saya salah dan khilaf. Kalau saya harus membayar karena saya berbagi saya siap semampu saya,” cuit Tjahjo, Senin, 17 Agustus 2020.
FRISKI RIANA