TEMPO.CO, Jakarta - Peneliti dari Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem), Fadli Ramadhanil, meragukan kehadiran Bobby Nasution di Pilkada Medan 2020 bisa mengangkat partisipasi pemilih. Tingkat partisipasi masyarakat Medan menjadi sorotan lantaran dalam pilkada sebelumnya karena angka Golput (golongan putih) mencapai 74,44 persen.
"Saya tidak yakin apalagi Pilkada 2020 ini dilaksanakan di tengah pandemi Covid-19," katanya saat dihubungi Tempo, Jumat, 14 Agustus 2020.
Baca Juga:
Fadli menjelaskan survei beberapa lembaga menemukan bahwa lebih dari 60 persen masyarakat menganggap Pilkada bukan prioritas pemilih di saat pandemi seperti saat ini. Ia menuturkan faktor-faktor yang bisa mengangkat partisipasi masyarakat dalam pemilu tidak tunggal.
Hal yang paling mendasar, menurut Fadli, adalah keyakinan Pilkada bisa memberikan harapan perbaikan bagi pemilih. "Ini akan ditentukan oleh beberapa faktor, yakni penyelenggaraan yang fair dan adil serta calon yang memberi harapan," tuturnya.
Selain Bobby Nasution, Pilkada Medan 2020 akan diikuti oleh Akhyar Nasution. Ia merupakan wakil wali kota Medan saat ini dan berstatus pelaksana tugas wali kota.
Dalam Pilkada 2015, Akhyar yang mendampingi Dzulmi Eldin mampu menang dengan mengantongi 346.406 suara atau 71,72 persen. Meski menang, angka ini berbanding jauh dengan total pemilih yang ada di DPT, yakni 1.985.096 orang.
AHMAD FAIZ