TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Doni Monardo, akan ikut menjadi salah satu relawan uji klinis vaksin Covid-19 yang dibuat oleh Bio Farma. Ia menjadi salah satu relawan lain yang sebelumnya telah didaftarkan.
"Ketua Satgas Penanganan Covid-19, Letjen Doni Monardo telah mendaftarkan diri sebagai relawan uji klinis vaksin covid-19," ujar Ketua tim Pakar dan juru bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito, dalam konferensi pers, Kamis, 13 Agustus 2020.
Ia mengatakan langkah Doni ini, adalah bentuk komitmen pemerintah berupaya keras mendukung dan memberikan perlindungan maksimal kepada seluruh rakyat indonesia, melalui program vaksinasi. Sebelumnya, tak hanya Doni yang telah mendaftar sebagai salah satu relawan. Ada juga nama-nama seperti Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dan Wakil Bupati Bandung Barat Hengky Kurniawan yang ikut jadi relawan.
Penelitian dan uji klinis vaksin yang dibuat oleh Bio Farma yang bekerja sama dengan perusahaan farmasi asal Cina, Sinovac tersebut, memang dilakukan di Jawa Barat, tepatnya di Universitas Padjadjaran. Ini merupakan uji klinis tahap akhir, setelah sebelumnya melalui penelitian dan uji klinis di Cina.
"Kita semua berharap kita semakin dekat dengan penemuan vaksin yang dapat melindungi seluruh masyarakat," ujar Wiku.
Pada Selasa lalu, Presiden Joko Widodo bahkan datang langsung ke Universitas Padjajaran dan lab Bio Farma, untuk menyaksikan proses uji klinis tahap akhir ini.
Sebelumnya, diketahui ada 1.620 subyek relawan yang akan akan menjalani uji klinis vaksin ini. Uji klinis tahap 3 sebelum vaksin Covid-19 ini diproduksi besar-besaran merupakan tahapan yang perlu dilalui semua produk farmasi termasuk obat-obatan dan vaksin.
Jumlah 1.620 subjek relawan diperoleh Fakultas Kedokteran Unpad dan Bio Farma setelah melewati dua kali skrining. Rekrutmen pertama mampu menjaring 540 subjek, sedangkan di tahap kedua diperoleh 1.080 subjek relawan. Relawan yang terpilih setelah lolos dari pengujian imunogenitas (respon imun) dan efikasi (respon dalam melawan virus) melalui tes darah.
Penyuntikan dan pemantauan pasien uji klinis tahap 3 dilakukan terus menerus dan akan berlangsung hingga minggu ketiga di bulan Desember dengan total, 1.620 relawan. Karena itulah, mayoritas relawan adalah merupakan warga Bandung karena mereka harus terus dimonitor, diperiksa, dan menjalani analisa rutin dalam menilai efektivitas vaksin.