TEMPO.CO, Palu - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sulawesi Tengah mengingatkan masyarakat, termasuk para nelayan di daerah itu, untuk tetap waspada terhadap cuaca ekstrem.
"Kita tidak tahu kapan musibah itu datang sehingga butuh yang namanya waspada," kata Kepala BPBD Sulteng, Bartholomeus, di Palu, Selasa, 11 Agustus 2020.
Dalam kondisi cuaca ekstrem, kata dia, sangat dimungkinkan terjadinya bencana alam, seperti banjir dan tanah longsor, karena dipicu curah hujan yang tinggi. Juga gelombang laut meningkat.
Karena itu, kata dia, nelayan harus hati-hati saat mencari ikan di laut. Sebab ketika gelombang laut meningkat, ancaman pun sangat serius bagi diri sendiri.
Seperti yang terjadi pada seorang nelayan di Teluk Tomini yang hilang saat turun ke laut untuk menangkap ikan beberapa hari lalu dan sampai sekarang ini belum juga diketemukan oleh tim dari Basarnas.
Jika memang sudah diketahui bahwa gelombang di atas normal, Bartholomeus meminta lebih baik nelayan menunda melaut, sebab sangat membahayakan bagi keselamatan jiwa.
Badan Meteorologi,Klimatologi dan Geofisika (BMKG) sudah menginformasikan bahwa dalam beberapa hari terakhir maupun ke depan ini, Sulteng masih dilanda cuaca ekstrem.