TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian mengatakan sebagian masyarakat belum memahami kegunaan masker meskipun mampu melakukannya. Karena itu, kata Mendagri, pembagian masker menjadi sangat penting untuk dilakukan.
“Penelitian sudah menyampaikan kalau seandainya masyarakat menggunakan masker di tempat publik, dapat menekan 50 sampai 70 persen kurva penularan. Mungkin banyak masyarakat yang belum paham itu,” ujar Tito dalam rapat pada Senin, 10 Agustus 2020.
Tito meminta empat protokol kesehatan berupa pemakaian masker, cuci tangan, jaga jarak, dan menghindari kerumunan sosial disosialisasikan secara bertahap ke setiap daerah.
Program pertama yang diaktualisasi adalah pemakaian masker selama dua minggu. “Nanti kita evaluasi apakah akan diperpanjang atau tidak, setelah itu baru masuk program berikutnya,” ucap Tito.
Menurut dia, kelas menengah telah memahami prinsip protokol kesehatan Covid-19. Sedangkan di tingkat akar rumput (grass root), Tito menuturkan perlu ada langkah yang lebih spesifik.
“Kita sebaiknya menggalang, memobilisasi kekuatan semua masyarakat yang mampu, terutama di lingkungan masing-masing (seperti) hotel, restoran, pabrik, dengan logo masing-masing, menyumbang masker,” kata Mendagri.
Tito berujar pembagian masker dapat dilakukan melalui jalur Tentara Nasional Indonesia, Polri, struktur desa sampai struktur organisasi massa, dan termasuk tim penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) di daerah masing-masing.
MUHAMMAD BAQIR
