Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kebutuhan Vaksin Corona dan Urgensi Kemandirian Indonesia

image-gnews
Ketua MPR RI Bambang Soesatyo
Ketua MPR RI Bambang Soesatyo
Iklan

Oleh

Bambang Soesatyo, Ketua MPR RI

INFO NASIONAL-- Menanggapi pandemi global Covid-19, aktivitas riset dan pengembangan oleh ilmuwan atau peneliti di seluruh dunia terus berjalan hingga hari ini, termasuk di Indonesia. Semua  berupaya menemukan vaksin yang bisa menetralisir virus Corona (SARS-CoV-2), penyebab sakit Covid-19. Karena permintaan dunia dipastikan sangat tinggi, Indonesia harus berupaya mandiri dalam pengadaan vaksin Corona.

Karena berskala global, semua negara saat ini sangat butuh Vaksin Corona. Namun,  vaksin itu hingga hari ini baru sampai pada tahap klaim telah ditemukan, tetapi belum diproduksi. Konsekuensinya, industri farmasi dunia didorong bisa menyediakan Vaksin Corona untuk kebutuhan 7,8 miliar warga bumi dalam waktu bersamaan. Bahkan, karena diasumsikan per orang butuh dua kali vaksinasi untuk mencapai level kekebalan kelompok (herd immunity), berarti kebutuhan rielnya lebih besar dari total populasi dunia. Seperti itulah gambaran permintaan vaksin corona pada skala global.

Kalau semua tahapan berjalan mulus, vaksin itu baru diproduksi dan tersedia tahun 2021, dengan volume produksi sekitar tiga (3) miliar dosis. Sejumlah negara yang akan memproduksi Vaksin Corona memang telah berkomitmen memenuhi permintaan semua negara. Namun, masih ada keraguan mengenai pemerataan distribusinya. Bahkan sudah  muncul kecurigaan bahwasanya negara kaya akan memborong dan menguasai suplai vaksin, sebagaimana terjadi pada pandemi flu babi tahun 2009. Dilaporkan bahwa Amerika Serikat (AS), Inggris, Uni Eropa, dan Jepang telah memborong 1,3 miliar dosis bakal vaksin Corona. AS, misalnya, mengalokasikan anggaran 2,1 miliar dolar AS untuk belanja vaksin Corona produksi Sanofi dan GSK.

Dari pendataan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), disebutkan bahwa sudah ada 200 temuan vaksin corona yang diupayakan oleh para ilmuwan di sejumlah negara. Dari jumlah itu, banyak juga yang sudah sampai tahap uji klinis. Vaksin ini menjadi harapan bagi 18,5 juta pasien di seluruh dunia yang terinfeksi Covid-19, termasuk lebih dari 100.000 pasien di Indonesia. Hingga pekan ini, jumlah kematian akibat Covid-19 tercatat 700.489, dengan jumlah pasien sembuh hampir 10,9 juta. Perhitungan terbaru menyebutkan terjadi satu kematian setiap 15 detik akibat Covid-19.

Gambaran di atas plus data-data tersebut menyajikan dua kesimpulan. Pertama, banyak pasien Covid-19 sembuh, tetapi tidak sedikit yang meninggal. Jadi, jangan pernah sekali-kali meremehkan ancaman Covid-19. Kecenderungan terkini juga patut diwaspadai orang muda Indonesia. Sudah terbukti bahwa Covid-19 bisa menginfeksi orang muda. Beberapa pekan setelah sejumlah negara mengakhiri penguncian (lockdown), muncul kecenderungan baru. Komunitas orang muda yang dinamis justru menjadi klaster baru. Dan di beberapa negara, kasus-kasus baru justru lebih banyak muncul dari orang muda. Walau pun tidak mudah, WHO pun terus berusaha mengingatkan orang di seluruh dunia bahwa virus ini bisa menimbulkan risiko serius bagi kesehatan orang muda.

Kedua, keterbatasan volume produksi global pada tahap awal di tahun 2021 akan menyebabkan Vaksin Corona menjadi produk yang diperebutkan semua negara. Volume produksi awal diperkirakan tiga (3) miliar dosis, sementara kebutuhan dunia pada saat yang sama diperkirakan tiga sampai empat kali lipat. Jika negara kaya sudah memborong hampir 50 persen dari volume produksi awal itu, penanganan pandemi Covid-19 di banyak negara akan sulit mencatat kemajuan. Apalagi di negara-negara dengan tambahan jumlah kasus baru yang selalu tinggi, terutama di kawasan Amerika Selatan yang kini telah menjadi episentrum Virus Corona. Belum lagi kawasan Afrika yang mulai menunjukan percepatan tambahan kasus baru.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Maka, Indonesia harus all out berusaha mandiri memenuhi kebutuhan Vaksin Corona. Apalagi, WHO dan sejumlah ahli sudah memperingatkan bahwa pandemi virus corona kemungkinan bertahan lebih lama, dan risiko Covid-19 di tingkat global sudah sangat tinggi.  Anthony Fauci, penasihat pemerintah AS untuk pandemi ini bahkan  mengemukakan bahwa virus corona kemungkinan besar tidak akan pernah bisa hilang. Artinya, akan sangat tidak ideal jika Indonesia memiliki ketergantungan Vaksin Corona dari negara lain.

Karena situasinya cukup mendesak, pemerintah diharapkan semakin fokus dalam upaya mempercepat realisasi vaksin corona produk lokal. Untuk keperluan itu, pemerintah sebaiknya segera mengambil prakarsa berkomunikasi dan berkoordinasi dengan para akademisi dan peneliti untuk mendeteksi dan mengurai sejumlah permasalahan atau tantangan.  Demi kepentingan 270 juta penduduk Indonesia, kehadiran dan keterlibatan pemerintah di dalam upaya yang sarat tantangan itu sangat relevan dan urgen. Dari komunikasi dan koordinasi dengan para akademisi serta peneliti, minimal akan ditemukan jalan keluar mengatasi tantangan-tantangan tersebut.

Patut disyukuri bahwa pemerintah telah mengumumkan progres tentang produksi vaksin Corona di dalam negeri. Baru-baru ini, Menteri BUMN Erick Thohir mengemukakan bahwa PT Bio Farma siap dan akan  memproduksi vaksin Corona.  Saat ini, Bio Farma sudah memasuki tahap uji klinis fase 3. Bila uji klinis fase 3 berjalan lancar, Bio Farma akan memproduksi Vaksin Corona pada kuartal pertama 2021. Fasilitas produksi sudah disiapkan dengan kapasitas sampai 250 juta dosis.

Tentu saja seluruh elemen masyarakat berharap upaya Bio Farma berjalan mulus. Sangat penting bagi Indonesia mewujudkan kemandirian dalam memenuhi kebutuhan vaksin Corona. Langkah selanjutnya adalah mempersiapkan program vaksinasi  untuk mewujudkan herd immunity.(*)

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Cukup Mudah, Ini 5 Cara Membersihkan Bulu Kucing yang Menempel di Sofa

10 Februari 2023

Midas, anak kucing berusia empat bulan yang lahir dengan empat telinga, duduk di sofa di rumahnya di Ankara, Turki 19 November 2021.[REUTERS/CAGLA GURDOGAN]
Cukup Mudah, Ini 5 Cara Membersihkan Bulu Kucing yang Menempel di Sofa

Bulu kucing yang menempel di permukaan sofa bisa membuat tampilannya menjadi tidak enak dipandang dan berisiko menjadi sarang penyakit.


Kuas vs Spons, Mana yang Lebih Baik untuk Aplikasi Makeup?

18 November 2022

Ilustrasi kuas makeup. shutterstock.com
Kuas vs Spons, Mana yang Lebih Baik untuk Aplikasi Makeup?

Kuas makeup dan spons sama-sama memiliki keunggulan dan kekurangan, pilih yang cocok untuk jenis kulit.


Dokter Ungkap Efek Buruk Menggunakan Loofah saat Mandi

12 Desember 2021

Ilustrasi mandi. shutterstock.com
Dokter Ungkap Efek Buruk Menggunakan Loofah saat Mandi

Loofah disukai karena dapat menciptakan banyak busa dan bisa mengeksfoliasi kulit saat mandi.


4 Cara Membersihkan Spons Dapur dari Kuman

17 September 2021

Ilustrasi spons cuci piring. Freepik.com
4 Cara Membersihkan Spons Dapur dari Kuman

Spons kerap terendam dalam air dan produk pembersih lainnya, dan itu sebenarnya tidak membersihkan dengan sendirinya


Bisa Sebarkan Penyakit, Ini Pentingnya Rutin Ganti Sikat Gigi

21 Agustus 2021

Ilustrasi sikat gigi. boldsky.com
Bisa Sebarkan Penyakit, Ini Pentingnya Rutin Ganti Sikat Gigi

Sikat gigi dan spons jadi sumber penyakit di dalam kamar mandi. Jika tak diganti secara berkala bisa membuat penggunanya mengalami gangguan kesehatan.


Hewan Tertua di Bumi Ditemukan, Usianya 890 Juta Tahun

29 Juli 2021

Jejak jaringan diduga milik spons purba berasal dari 890 juta tahun yang lalu. Kredit gambar: Elizabeth Turner, Universitas Laurentian
Hewan Tertua di Bumi Ditemukan, Usianya 890 Juta Tahun

Ahli paleontologi sudah menganggap spons sebagai kandidat yang baik untuk bentuk kehidupan hewan paling awal.


Cara Mudah Hilangkan Kuman dari Spons Cuci Piring

18 Oktober 2020

Ilustrasi Spons. avcsl.com
Cara Mudah Hilangkan Kuman dari Spons Cuci Piring

Spons bisa timbulkan bau tidak sedap bila terus menerus digunakan. Simak cara tepat bersihkan spons cuci piring.


Cara Membersihkan Spons Cuci Piring agar Bebas Bakteri

17 Oktober 2020

Ilustrasi Spons. avcsl.com
Cara Membersihkan Spons Cuci Piring agar Bebas Bakteri

Spons cuci piring yang sudah dipakai hampir pasti mengandung segala jenis kuman. Simak dua cara membersihkannya.


Gubernur Erzaldi Kembali Gagas Gerakan Satu Rumah Satu Sarjana

6 Agustus 2020

Gubernur Kepulauan Bangka Beliung, Erzaldi Rosman.
Gubernur Erzaldi Kembali Gagas Gerakan Satu Rumah Satu Sarjana

Minimal dalam satu rumah ada satu orang sarjana, jika bisa lebih, sangat luar biasa.


Pemerintah Siapkan Rp28,8 T Untuk Modal Usaha Mikro dan Ultra Mikro

6 Agustus 2020

Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki bersama Gubernur DIY Sri Sultan Hamengkubuwono X pada acara peringatan Hari Koperasi dan Hari UMKM 2020, di Yogyakarta, Kamis (6/8).
Pemerintah Siapkan Rp28,8 T Untuk Modal Usaha Mikro dan Ultra Mikro

Teten selalu mendorong koperasi dan UMKM melakukan transformasi digitalisasi.