TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Serikat Perkerisan Nasional Indonesia (SNKI) Fadli Zon mengaku prihatin ihwal adanya sekelompok orang yang menghancurkan keris. Video sekelompok orang menghancurkan senjata tradisional ini viral di Twitter.
Fadli pun turut mendapatkan informasi itu. "Saya prihatin kenapa orang tidak melihat keris ini sebagai benda budaya luar biasa yang diakui dunia," kata Fadli kepada Tempo, Selasa, 4 Agustus 2020.
Fadli menilai penghancuran itu terjadi karena banyak kesalahpahaman orang dalam memandang keris. Ia menduga hal ini disebabkan kurangnya informasi dan keterbatasan pengetahuan tentang benda budaya ini.
Fadli Zon pun menjelaskan, keris adalah benda budaya yang sudah diakui oleh Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan (Unesco) PBB, kata Fadli, bahkan menetapkan sebagai intangible heritage of hummanity. Banyak juga kolektor keris dari pelbagai negara.
Fadli mengatakan pemaknaan terhadap keris bisa dimaknai dari berbagai sisi. Ada yang melihatnya sebagai benda budaya, ada pula yang memaknainya dari sisi benda bertuah.
"Itu tergantung orangnya masing-masing, tapi jangan kemudian kerisnya diperlakukan seperti itu. Masyarakat kita ini kan seringkali salah paham," ujar Wakil Ketua Umum Partai Gerindra ini.
Fadli mengakui ada praktik penggunaan keris dalam perdukunan yang dianggap menyimpang. Ia pun tak menampik ada orang-orang yang tertipu oleh praktik tersebut.
Namun, ia mengingatkan bukan keris yang harus disalahkan dan dihancurkan karena hal tersebut. Menurut Fadli, masyarakat yang harus membekali dirinya dengan pengetahuan ihwal keris.
"Mungkin banyak juga orang yang mungkin tertipu, tapi bukan kerisnya, itu karena orangnya. Dia harus equip (melengkapi) diri dengan pengetahuan," ucap dia.