TEMPO.CO, Jakarta - Aminuddin Ma’ruf, Staf Khusus Presiden berkolaborasi bersama Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan atau Kemendikbud dan Kementrian Agama meluncurkan program #temanKIP, Senin 3 Agustus 2020. Program ini ditujukan untuk memastikan kebijakan Kartu Indonesia Pintar-Kuliah atau KIP Kuliah tepat sasaran.
“Teman KIP adalah sebuah kerja sosial untuk memastikan manfat KIP Kuliah sampai pada mereka yang berhak,” ujar Aminuddin Ma’ruf di Komplek Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, Senin 3 Agustus 2020.
Program #temanKIP nantinya akan mendelegasikan kordinator di setiap kampus dari unsur mahasiswa untuk memberi informasi, pendampingan dan pengaduan terkait KIP Kuliah. Progam ini juga akan bersinergi dengan Rektorat Perguruan Tinggi penyelenggara KIP Kuliah.
“Teman KIP nanti punya contact person di seluruh kampus, agar memudahkan yang mendaftar untuk menghubungi teman KIP,” ujar Aminuddin Ma’ruf.
Teman KIP juga diharapkan dapat proaktif agar mahasiswa atau calon mahasiswa tidak ada yang putus kuliah atau tidak kuliah karna alasan biaya. “Teman KIP memastikan adik-adik kita yang mau kuliah tidak ada yang tidak kuliah karna alasan biaya dan yang kuliah tidak drop out karna adanya pandemi covid yang menyebabkan ekonomi keluarganya tertekan,” tutur Aminuddin Ma’ruf.
Terkait program KIP Kuliah, siswa yang menerima program ini nantinya akan dibebaskan dari biaya pendaftaran seleksi masuk Perguruan Tinggi. Ia juga akan dibebaskan dari pembayaran Uang Kuliah Tunggal sebesar Rp 2,4 juta per semester dan akan mendapat bantuan biaya hidup sebesar Rp 700 ribu per bulan yang akan dibayarkan tiap semester sesuai masa studi normal atau S1 maksimal 8 semester, D3 maksimal 6 semester, D2 maksimal 4 semester dan D1 maksimal 2 semester.
RAFI ABIYYU