TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Tim Riset Uji Klinis Vaksin Covid-19 Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran, Kusnandi Rusmil, mengatakan jumlah pendaftar relawan uji klinis vaksin Covid-19 buatan Cina sudah mencapai seribuan orang. “Rasanya sekitar seribuan,” kata Kusnadi kepada Tempo, Kamis, 30 Juli 2020.
Kusnadi mengatakan, pendaftaran relawan telah dibuka sejak 27 Juli 2020. Masyarakat yang ingin menjadi relawan bisa mendaftarkan diri di enam lokasi, yaitu 4 puskesmas dan 2 lokasi di Universitas Padjajaran.
Menurut Kusnadi, antusiasme masyarakat yang ingin menjadi relawan uji klinis vaksin Covid-19 terlihat dari jumlah pendaftar di salah satu puskesmas yang mencapai 350 orang.
Pendaftaran calon relawan ini akan ditutup jika jumlahnya sudah mencapai target 1.620 orang. “Masih buka sampai jumlah subyek mencukupi,” ujarnya.
Ada sejumlah persyaratan yang ditetapkan untuk menjadi relawan uji klinis vaksin Covid-19. Salah satunya, relawan tidak memiliki kontak dengan pasien Covid-19, tidak mengalami penyakit ringan, bukan wanita hamil, menyusui, atau berencana hamil selama penelitian. Juga tidak punya riwayat penyakit kronis, dan gangguan sistem imun.
Persyaratan itu akan diperiksa dokter peneliti lewat cek kesehatan dan wawancara dalam proses pendaftaran yang dibuka 27 Juli-31 Agustus 2020.
Nantinya, tidak semua relawan akan disuntik vaksin. Separuh dari total 1.620 orang relawan nantinya hanya akan disuntik air. Tim riset akan membagi dua kelompok relawan uji klinis itu tanpa diketahui (blinding). Separuhnya akan disuntik vaksin buatan Sinovac Biotech, setengahnya lagi disuntik air.
Pembagian dua kelompok relawan uji klinis vaksin itu bertujuan sebagai pembanding. Dari yang diberi vaksin dan hanya air itu kadar antibodi relawan akan diukur dan dibandingkan.
FRISKI RIANA