TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Tanfidziyah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama Jawa Timur, KH Marzuqi Mustamar, mengimbau kepada para imam dan khatib untuk tidak lama-lama saat mengimami dan memberikan khutbah Idul Adha 2020. Hal tersebut dilakukan untuk menghindari sekaligus meminimilisir penyebaran Covid-19 selama salat Idul Adha.
"Kami mohon dengan sangat khutbahnya jangan lama-lama. Maksimal 10 menit. Salatnya nggak harus memakai surat yang panjang. Sehingga kira-kira salatnya seperempat jam," kata Marzuki kepada wartawan seusai acara audiensi ulama khos NU Jatim dengan Kapolda Jatim di Mapolda Jatim, Rabu, 29 Juli 2020.
Selain itu Marzuki meminta kepada umat Islam yang melaksanakan salat Idul Adha baik di masjid atau pun tanah lapang tetap mematuhi protokol kesehatan dengan memakai masker dan jaga jarak. Panitia qurban juga diimbau tidak mengundang kerumunan orang saat penyembelihan atau pembagian daging qurban. "Panitia saja yang mengantar ke rumah masing-masing," katanya.
Untuk mengantisipasi adanya kerumunan saat pembagian daging qurban bagi gelandangan, pengasuh Pondok Pesantren Sabiilul Rosyad, Gasek, Malang, tersebut meminta bantuan kepada aparat untuk menertibkan. "Untuk masjid yang nggak ada Banser atau Linmas nya ada baiknya aparat satu dua bantu ikut membantu menertibkan."
Sementara terhadap wilayah yang masuk dalam zona merah, dia meminta untuk tidak memaksakan diri melaksanakan salat Idul Adha. "Kalau di kawasan itu benar-benar merah, sebaiknya salat di rumah masing-masing." Sebaliknya dia mempersilakan diadakan salat Idul Adha bila di daerah itu berada dalam dalam radius aman. "Namun harus diperketat protokol kesehatannya."
NUR HADI