TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan memutuskan melanjutkan kebijakan pembelajaran jarak jauh (PJJ) bagi anak-anak sekolah di daerah yang masih rawan Covid-19. Namun kebijakan itu menimbulkan keresahan sebab masih ada anak-anak yang belum memiliki akses terhadap fasilitas PJJ, seperti ponsel atau HP.
Hal ini yang menjadi awal gerakan yang diinisiasi oleh Wartawan Lintas Media. Berawal dari gerakan donasi untuk bantuan sembako dan uang tunai bagi masyarakat terdampak di awal pandemi, saat ini gerakan donasi tengah difokuskan pada sumbangan ponsel bekas bagi anak-anak sekolah.
Agnes Theodora Wolkh Wagunu, salah satu pegiat di kegiatan ini, mengatakan saat membagikan bantuan sembako di awal pandemi, mereka banyak mendengar curhatan pemulung sekitar kompleks atau tukang ledeng di kosan. Mereka mengeluhkan sulitnya anak-anak mengikuti PJJ karena ketiadaan gawai yang layak dan mahalnya kuota internet.
"Dari melihat kondisi di lapangan itu dan membaca berita-berita tentang sulitnya PJJ diikuti secara merata oleh semua anak di semua daerah, kami pun mengadakan gerakan donasi ponsel bekas ini," ujar Agnes saat dihubungi Tempo, Senin, 27 Juli 2020.
Gayung bersambut, gerakan ini mendapat cukup banyak perhatian. Agnes mengatakan saat ini setidaknya sudah terkumpul 90 ponsel bekas dari para donatur. Agnes mengatakan untuk gelombang pertama akan fokus mendata anak-anak sekitar Jabodetabek. "Kami bekerja sama dengan beberapa komunitas rumah belajar dan guru-guru sekolah, serta secara terbuka juga menerima pengajuan/usulan siswa calon penerima donasi," kata dia.
Ia tak menutup kemungkinan program donasi HP ini juga sampai ke luar Jabodetabek. Pasalnya, Agnes mengatakan, ada banyak donatur dan masyarakat yang memberi perhatian terhadap program ini, juga berasal dari luar Jabodetabek. "Beberapa orang, komunitas, sekolah dari luar Jabodetabek juga sudah reach out ke kami untuk menyalurkan ponsel ke luar Jakarta dan saat ini sedang kami data dan verifikasi," kata Agnes.
Donasi HP ini sebisa mungkin akan disalurkan ke anak-anak yang memang membutuhkan dan tepat sasaran. Karena itu, Agnes mengatakan, Wartawan Lintas Media meminta dokumen dan persyaratan kepada para calon penerima untuk membantu dalam proses verifikasi dan seleksi.
"Sudah ada 17 anak yang diterima jadi penerima donasi. Tapi belum disalurkan. Penyaluran ponsel rencananya baru akan dilakukan awal Agustus. Sebelum awal Agustus sudah kudu cek kelayakan HP dan memastikan data penerima," kata Agnes.
Donasi HP akan menyasar siswa SD-SMA. Agnes berharap dengan adanya gerakan ini, anak-anak Indonesia bisa mendapat akses pendidikan yang berkualitas secara merata. "Kalau berharap mau membenahi negara ini untuk jangka panjang, harapannya ya ada di pundak adik-adik ini yang sekarang lagi berjibaku belajar secara online," kata Agnes.