TEMPO.CO, Jakarta - Eks Jurnalis Tempo, Bambang Halintar meninggal dunia pada pukul 22.50 WIB, Kamis, 23 Juli 2020. Almarhum wafat di usia 74 tahun. Saat ini jenazah disemayamkan di rumah duka, Kompleks Griya Wartawan, Cipinang Muara, Jakarta Timur.
Direktur Utama PT Tempo Inti Media, Toriq Hadad yang menjenguk ke rumah duka pagi ini, mendapat cerita dari keluarga bahwa almarhum meninggal karena masalah pembengkakan di jantung.
Sebelum meninggal, Bambang sempat pergi kontrol jantung di RS Premier Jatinegara. "Baru sampai lobby, beliau jatuh pingsan dan langsung dibawa ke ICU. Dilakukan tes swab Covid-19, hasilnya negatif. Enggak lama di ICU, beliau sudah tidak bertahan dan meninggal," ujar Toriq menceritakan ulang keterangan dari pihak keluarga almarhum, Jumat, 24 Juli 2020.
Toriq mengenal Bambang sebagai sosok yang supel dan humoris. "Asal dia datang, pasti ada saja ceritanya yang bikin ketawa. Semua orang suka dengan dia," ujarnya.
Toriq mulai bekerja di Tempo pada 1985. Ketika itu, Bambang sudah menjabat posisi semacam General Manager Marketing. "Dia yang menangani sirkulasi Tempo pada masa itu, beliau sangat berjasa membangun sistem sirkulasi di Tempo," ujarnya.
Pasca Majalah Tempo dibredel pada 1994, ujar Toriq, Bambang pindah ke Majalah SWA. Dia menjadi pimpinan di sana. Namun, Toriq dan Bambang masih akrab karena mereka berdua sama-sama menjadi pengurus di Serikat Perusahaan Pers (SPS) dan kerap pergi bersama ke luar kota untuk sejumlah kegiatan organisasi itu.
"Suatu kali kami ke Pekanbaru, beli oleh-oleh ikan asin di Pasar Bawah. Di sana pun ramai pedagang menyapa dia. Kemana aja? Kenapa lama tidak kemari?" ujar Toriq menceritakan momen kala itu. "Begitulah saya ingin menggambarkan betapa ia sosok supel dan gaul. Saya kehilangan, Tempo kehilangan dia".