TEMPO.CO, Jakarta - Survei Indikator Politik mencatat kepercayaan publik terhadap Presiden Joko Widodo atau Jokowi dalam penanganan pandemi Covid-19 menurun pada Juli 2020.
Direktur Eksekutif Indikator Politik Burhanuddin Muhtadi menyampaikan sebanyak 52,6 persen menyatakan cukup percaya dan 8,3 persen sangat percaya bahwa Jokowi bisa bekerja secara baik dalam mengatasi masalah pandemi Covid-19.
"Ini pesan kepada Pak Jokowi, ini penting, meskipun masih cukup tinggi tapi ada penurunan dibanding survei pada bulan Mei," kata Burhanuddin dalam rilis survei secara virtual, Selasa, 21 Juli 2020.
Burhanuddin mengatakan tingkat kepercayaan publik terhadap Jokowi masih lebih tinggi pada survei Mei lalu. Ada sebanyak 53,7 persen responden yang menyatakan cukup percaya dan 14 persen sangat percaya Jokowi bisa bekerja secara baik mengatasi pandemi.
Meski begitu, kepercayaan terhadap Jokowi masih lebih tinggi ketimbang ke Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto. Menurut Burhanuddin, hanya 36,7 persen responden menyatakan cukup percaya dan 2,2 persen responden sangat percaya Terawan bisa bekerja baik mengatasi pandemi.
Angka ini pun menurun dari sigi bulan Mei yang mencatat kepercayaan kepada Terawan sebesar 58 persen, sebanyak 48,4 persen menyatakan cukup percaya dan 9,6 sangat percaya. Angka responden yang tidak percaya kepada Terawan meningkat dari 11,5 persen pada Mei menjadi 19, 8 persen pada Juli.
"Kepercayaan publik terhadap Menteri Kesehatan dalam mengatasi pandemi cenderung rendah, dan makin rendah dibanding temuan sebelumnya," kata Burhanuddin.
Namun secara keseluruhan, kepuasan terhadap pemerintah pusat dalam menangani Covid-19 tercatat meningkat. Sebanyak 55,3 persen responden menyatakan cukup puas dan 4,9 persen sangat puas dengan langkah-langkah yang dilakukan pemerintah pusat dalam mencegah penyebaran Covid-19.
Adapun pada Mei lalu, jumlah responden yang cukup puas terhadap langkah-langkah pemerintah sebanyak 47,6 persen dan 8,8 persen responden sangat puas.
Sigi ini dilakukan 13-16 Juli 2020 melalui telepon dengan 1.200 responden di seluruh Indonesia. Burhanuddin menyatakan tingkat kepercayaan survei 95 persen dengan margin of error 2,9 persen.