TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengundang sejumlah ulama dan perwakilan organisasi kemasyarakatan (ormas) keagamaan Islam untuk makan siang bersama sambil membahas upaya penanganan Covid-19 di Istana Wapres Jakarta, Jumat, 17 Juli 2020.
Usai makan siang bersama, Ma'ruf Amin mengatakan dalam sambutannya bahwa acara tersebut bertujuan untuk membangun silaturahmi antara ulama dan umara, sekaligus menyelesaikan masalah-masalah keumatan. "Saya ini sekarang posisinya lagi umara (pemimpin). Oleh karena itu, ulama dan umara ini harus terus dibangun dalam menghadapi semua persoalan kebangsaan dan keumatan," kata Wapres Ma'ruf Amin.
Dalam menangani masalah kebangsaan dan keumatan saat ini, yaitu pandemi Covid-19, Ma'ruf menjelaskan, kepada para ulama bahwa pemerintah saat ini sedang berupaya mengatasi dua dharar atau bahaya yang harus diselesaikan segera. Dua bahaya tersebut adalah penanganan pandemi Covid-19 di sektor kesehatan dan penyelesaian masalah ekonomi sebagai dampak dari pandemi.
"Ekonomi awalnya dianggap sebagai masalah yang ringan, tetapi setelah terjadi dampak ekonomi yang begitu parah, maka ini juga mengubah pendekatan pemerintah, yakni mendahulukan dua-duanya," ujar Wapres.
Ma'ruf Amin juga mengingatkan bahwa pandemi Covid-19 adalah persoalan yang penyelesaiannya tidak hanya pasrah kepada Allah SWT, melainkan juga memerlukan upaya dari manusia untuk mencegah penyebarannya meluas. "Oleh karena itu, upaya-upaya pencegahannya wajib kita lakukan. Kalau belum sampai kepada bahaya yang luar biasa, itu hukumnya fardhu kifayah, tapi kalau sudah sampai pada tingkat membahayakan itu sudah fardhu ain," ujarnya.
Hadir dalam acara makan siang tersebut antara lain Menteri Agama Fachrul Razi, Ketua Umum PP Syarikat Islam Hamdan Zoelva, Ketua Umum PB AI Washliyah Yusnar Yusuf Rangkuti. Lalu ada Ketua PB Mathlaul Anwar Sadali Karim, Ketua Umum PB Persatuan Tarbiyah Islamiyah Basri Bermanda dan Ketua Umum ICMI Jimly Asshiddiqie.