TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi meminta pemerintah daerah, kementerian, dan lembaga segera membelanjakan anggaran guna menggenjot laju perekonomian di kuartal III. Jokowi menyatakan ada dana sebesar Rp 170 triliun milik pemerintah daerah yang tersimpan di bank.
"Gede sekali ini. Saya sekarang cek harian. Kementerian saya cek harian, berapa realisasi, ketahuan semuanya. Kemarin saya ulang lagi, ini enggak ada peningkatan," ujar Jokowi dalam pidatonya saat rapat tertutup dengan para gubernur di Istana Bogor, Rabu, 15 Juli 2020 dikutip dari laman Setkab.go.id.
Jokowi menuturkan di tengah pandemi Covid-19 semua negara hanya bisa berharap dari belanja pemerintah. Sebab, investasi swasta tidak bisa diharapkan lagi. Menurut presiden, sektor investasi diprediksi mengalami kontraksi hingga minus pertumbuhannya.
"Semua negara hanya satu yang diharapkan, yaitu belanja pemerintah, spending kita, belanja pemerintah. Oleh sebab itu, jangan sampai ada ngerem. Kalau ekonomi di provinsi Bapak-Ibu semuanya ingin cepat pulih, belanja semuanya harus dipercepat," ujar Jokowi.
Di Kuartal II ini, Jokowi menyebut, kemungkinan pertumbuhan ekonomi bisa minus ke 4,3 persen. Oleh sebab itu, ia berharap di kuartal ketiga ekonomi bisa digenjot dengan belanja pemerintah, salah satunya pemerintah daerah, sehingga dapat menaikkan konsumsi domestik.
"Momentumnya adalah di Juli, Agustus, dan September, kuartal ketiga. Kalau kita enggak bisa mengungkit di kuartal ketiga, jangan berharap kuartal keempat akan bisa, sudah. Harapan kita hanya ada di kuartal ketiga," ujar Jokowi.
DEWI NURITA