Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Desa Wisata Dihapus, Suku Baduy Tawarkan Konsep Saba Budaya

Reporter

image-gnews
Ratusan warga suku Baduy mengikuti  upacara Seba di Pendopo Gubernur Banten, di Serang, 29 April 2017. ANTARA/Asep Fathulrahman
Ratusan warga suku Baduy mengikuti upacara Seba di Pendopo Gubernur Banten, di Serang, 29 April 2017. ANTARA/Asep Fathulrahman
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Destinasi wisata Baduy di Kabupaten Lebak, Banten akan dihapus dan diganti. Suku Baduy pun menawarkan konsep baru yang disebut dengan Saba Budaya Baduy atau kunjungan silaturahmi dengan masyarakat.

Penggantian destinasi wisata itu berdasarkan hasil musyawarah yang melibatkan Puun (pimpinan tertinggi adat Baduy) dan dihadiri Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Lebak. Kedua pihak sepakat mengubah destinasi wisata Baduy dan diganti dengan Saba Budaya Badui.

Kepala Desa Kanekes Kecamatan Leuwidamar Kabupaten Lebak, Jaro Saija, menyatakan kendati menghapus konsep wisata namun wisatawan masih bisa mendatangi kawasan budaya Baduy. "Kami mempersilahkan warga luar daerah memasuki kawasan budaya masyarakat Badui, namun lebih beretika serta menjaga kelestarian lingkungan Badui," kata dia mengutip Antara, Senin, 13 Juli 2020.

Sebelumnya masyarakat Baduy membuat surat terbuka yang ditujukan kepada pemerintah daerah dan pusat agar menghapus kawasan Baduy sebagai tujuan wisata. Konsep wisata yang mendorong warga beramai-ramai mendatangi Baduy dtelah membuat kualitas lingkungan desa menurun. Salah satunya ialah mulai banyaknya sampah plastik dari produk makanan dan minuman yang dibawa wisatawan.

Bupati Lebak, Iti Octavia, menyatakan siap menjalankan keputusan perintah Puun jika destinasi wisata dihapus dan diganti menjadi Saba Budaya Baduy.

Pemerintah Kabupaten Lebak akan menerbitkan kebijakan-kebijakan untuk Saba Budaya Baduy agar tidak menimbulkan pencemaran lingkungan juga kelestarian alam. Menurut bupati, orang yang akan mengunjungi pemukiman Suku Baduy akan diawasi lebih ketat agar tidak mengotori dengan tidak membuang sampah sembarangan dan tak boleh melakukan pelanggaran ketentuan adat.

"Pada dasarnya kami memahami keluhan Puun karena lingkungan Baduy jadi tercemar dengan banyaknya sampah dari pengunjung itu. Namun kami akan membahas terlebih dahulu dengan Puun," kata Iti.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Wakil Komisi IV DPR RI Dedi Mulyadi dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan sepakat untuk mengkaji status kawasan Baduy di Kabupaten Lebak sebagai daerah tujuan wisata.

"Jika hasil kajiannya berdampak negatif, Menteri LHK bisa merekomendasikan kepada Presiden untuk menutup Baduy sebagai daerah tujuan wisata," ujar Dedi Mulyadi beberapa waktu lalu.

Dalam rapat dengar pendapat Komisi IV dengan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Siti Nurbaya Bakar, di Gedung DPR RI, Dedi menyampaikan banyaknya kunjungan wisatawan justru merusak lingkungan dan Suku Baduy justru dieksploitasi untuk kepentingan tertentu.

"Banyak coretan dan sampah plastik dimana-mana. Selain itu terjadi eksploitasi untuk kepentingan bisnis. Atas nama orang Baduy ada yang jualan madu, jualan pernak-pernik, dan lain-lain. Suku Baduy dijadikan tontonan. Ini memprihatinkan," kata Dedi.

Menurut Dedi, semestinya wisatawan yang berkunjung ke kawasan Baduy bukan untuk menonton warga Baduy, tapi belajar tentang lingkungan hidup yang mumpuni kepada mereka. Sebab, kata dia, masyarakat adat Suku Baduy adalah masyarakat yang terjaga cara berpikir dan bertindak.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

7 jam lalu

Konferensi pers kandungan racun dalam pelet plastik daur ulang yang dilakukan Ecoton di Gresik, Jawa Timur, Selasa, 23 April 2024. TEMPO/Nur Hadi
Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

Proyek penelitian di 13 negara ini bertujuan meningkatkan kesadaran global tentang bahan kimia berbahaya dalam plastik daur ulang


Koalisi Desak Pemimpin ASEAN Sukseskan Perjanjian Plastik Global untuk Akhiri Pencemaran

5 hari lalu

Warga memungut sampah plastik di kawasan Pantai Kedonganan, Badung, Bali, Rabu 20 Maret 2024. Pantai Kedonganan dipadati sampah plastik kiriman yang terdampar terbawa arus laut yang mengganggu aktivitas warga dan nelayan setempat. ANTARA FOTO/Fikri Yusuf
Koalisi Desak Pemimpin ASEAN Sukseskan Perjanjian Plastik Global untuk Akhiri Pencemaran

TEMPO, Jakarta- Koalisi Organisasi Masyarakat Sipil mendesak pemimpin ASEAN untuk mengambil sikap tegas dalam negosiasi yang sedang berlangsung untuk mengembangkan instrumen hukum internasional yang mengikat demi mengatasi pencemaran plastik, termasuk di lingkungan laut.


Reza Permadi Hadirkan Alat untuk Data Pengunjung Desa Wisata di 14th SIA 2023

7 hari lalu

Reza Permadi Hadirkan Alat untuk Data Pengunjung Desa Wisata di 14th SIA 2023

Keunggulan AVMS adalah ia mudah digunakan oleh pengelola destinasi wisata atau desa wisata


Libur Lebaran ke Lampung, Singgah ke Pantai Minang Rua di Desa Wisata Kelawi Bakauheni

10 hari lalu

Pantai Minang Rua, Desa Kelawi, Bakauheni, Lampung Selatan (TEMPO/Mila Novita)
Libur Lebaran ke Lampung, Singgah ke Pantai Minang Rua di Desa Wisata Kelawi Bakauheni

Pantai Minang Rua letaknya tak jauh dari Pelabuhan Bakauheni, jarak tempuhnya tak sampai dengan 30 menit.


3 Rekomendasi Wisata Pesisir di Banyuasin Sumsel untuk Libur Lebaran

14 hari lalu

Taman Nasional Berbak Sembilang, Banyuasin, termasuk salah satu destinasi wisata alam yang diunggulkan. Pada Oktober hingga Desember, wisatawan dapat menyaksikan ribuan burung migrasi. TEMPO/Parliza Hendrawan
3 Rekomendasi Wisata Pesisir di Banyuasin Sumsel untuk Libur Lebaran

Di Banyuasin, Sumatra Selatan, terdapat beberapa wisata bahari yang menarik dikunjungi bersama dengan keluarga saat libur Lebaran.


Sandiaga Dorong Pengembangan 5 Desa Wisata di Sekitar IKN

41 hari lalu

Model skala Kawasan Inti Pemerintahan Pusat Ibu Kota Nusantara atau IKN. ANTARA/Aji Cakti
Sandiaga Dorong Pengembangan 5 Desa Wisata di Sekitar IKN

Sandiaga Uno menyatakan ada lima desa wisata di sekitar IKN yang akan dikembangkan oleh Kemenparekraf.


Perajin Kolang Kaling Lebak Panen di Bulan Ramadan, Bisa Jual Rp5 Juta per Hari

42 hari lalu

Pedagang tengah memilah biji kolang kaling untuk dijual di Pasar Induk Kramatjati, Jakarta, Kamis, 23 Maret 2023. Salah satu bahan hidangan takjil  tersebut didatangkan dari Medan dan dijual dengan harga Rp.12 ribu hingga Rp.14 ribu per kilo tergantung dari ukurannya. Tempo/Tony Hartawan
Perajin Kolang Kaling Lebak Panen di Bulan Ramadan, Bisa Jual Rp5 Juta per Hari

Perajin kolang kaling di Kabupaten Lebak, Banten, panen, setiap Ramadan, Salah seorang di antaranya bisa menjual dengan harga sampai Rp5 juta per hari


Gempa M5,7 Tidak Timbulkan Kerusakan di Lebak dan Sukabumi

58 hari lalu

Peta Gempa Baiyah, Banten sebesar M 5,7 pada Minggu malam, 25 Februari 2024. X.COM/BMKG
Gempa M5,7 Tidak Timbulkan Kerusakan di Lebak dan Sukabumi

Gempa magnitudo 5,7 yang berpusat di Bayah tidak menimbulkan kerusakan di wilayah Kabupaten Lebak dan Sukabumi, dua lokasi terdekat dengan pusat gempa


Aturan Pembatasan Impor Bahan Baku Bakal Diterapkan, Apindo Minta Ada Pengecualian

20 Februari 2024

Shinta Widjaja Kamdani, CEO Sintesa Group.
Aturan Pembatasan Impor Bahan Baku Bakal Diterapkan, Apindo Minta Ada Pengecualian

Apindo menilai, penerapan aturan itu tak perlu ditunda, namun perlu ada pengecualian pada beberapa bahan baku yang belum dan kurang diproduksi dalam negeri.


Menparekraf Sandiaga Uno Targetkan Pembentukan 6.000 Desa Wisata pada 2024

19 Februari 2024

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno. TEMPO/Riri Rahayu
Menparekraf Sandiaga Uno Targetkan Pembentukan 6.000 Desa Wisata pada 2024

Menparekraf RI Sandiaga Uno menargetkan pembentukan sebanyak 6.000 desa wisata selama tahun 2024.