Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ribuan Warga Terdampak Banjir di Konawe Utara Mengungsi

image-gnews
Personel Basarnas Kendari membantu warga mengungsi dari lokasi banjir dengan sampan di Desa Puwanggudu, Kecamatan Asera, Konawe Utara, Sulawesi Tenggara, Sabtu, 20 Juni 2020. ANTARA/Humas Basarnas Kendari
Personel Basarnas Kendari membantu warga mengungsi dari lokasi banjir dengan sampan di Desa Puwanggudu, Kecamatan Asera, Konawe Utara, Sulawesi Tenggara, Sabtu, 20 Juni 2020. ANTARA/Humas Basarnas Kendari
Iklan

TEMPO.CO, Kendari - Banjir besar kembali melanda Kabupaten Konawe Utara, Sulawesi Tenggara, ditengah wabah pandemic Covid-19.

Saat ini sedikitnya 3.741 warga yang tersebar di 19 desa di enam kecamatan terendam banjir sejak pekan lalu atau tepatnya pada 7 Juli 2020.

Mereka berada di Kecamatan Andowia, Kecamatan Wiwirano, Kecamatan Langgikima, Kecamatan Landawe, Kecamatan Oheo dan Kecamatan Asera 

Kepala Bidang Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Konut, Djasmidin, mengatakan banjir terparah menerjang Kecamatan Andowia dan Kecamatan Asera.

Di tempat ini, air merendam rumah-rumah warga sampai ketinggian 1 meter. Sebagian warga di sana bahkan sejak sepekan lalu sudah mengungsi ke hunian sementara, yang dibangun Pemda Konawe Utara.

Ini lokasi yang sama untuk korban banjir medio 2019 lalu. Sejak Januari hingga Juli ini, BPBD Konut mencatat sudah tiga kali banjir menerjang wilayah yang dikenal dengan sebutan Bumi Oheo ini.

Sementara itu, ruas jalan di Kecamatan Oheo terputus karena terendam air. Ada dua titik yang terendam banjir yakni di sekitar Desa Puuhialu.

Jalan sepanjang 400 meter tidak bisa dilintasi karena ketinggian air mencapi satu meter. Lalu di Desa Sambandete ruas jalan yang terputus mencapai dua kilometer dengan ketinggian air mencapai 2 meter.

"Ini akses jalan Trans Sulawesi yang menghubungkan 4 kabupaten ke Morowali Sulawesi Tengah dan sebaliknya tidak bisa dilintasi. Kondisinya sudah dari pekan lalu tidak bisa dilalui kendaraan,” terang Djasmidin yang dikonfirmasi Tempo lewat sambungan telepon dari Kendari, Jumat malam.

Putusnya akses di ruas Trans Sulawesi, praktis juga memutus akses tiga kecamatan yakni Kecamatan Wiwirano, Kecamatan Landawe dan Kecamatan Langgikima.

“Di Wiwirano beberapa desa terisolir karena jembatan putus seperti Desa Pondoa, Desa Padalere Utama dan Lamonae Utama,” tambah Djasmiddin.

Menurut Djasmiddin, salah satu penyebab banjir kali ini kembali terjadi karena curah hujan dengan intensitas tinggi yang mengguyur Bumi Oheo selama sepekan ini.

Ini menyebabkan beberapa sungai seperti Sungai Lalindu dan Sungai Lasolo serta sungai-sungai kecil di daerah itu tak bisa menampung air hingga akhinta meluap.

Dia merasa khawatir jika hujan terus mengguyur maka bencana banjir bandang Konut di tahun 2019 lalu bisa terulang kembali. Sejauh ini Pemda Konut pun sudah menyalurkan bantuan logisitik ke sejumlah lokasi di bantu oleh kepolisian, TNI, Basarnas dan relawan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

“Data BMKG di Konut masih akan diguyur hujan ini akan mempertinggi debit air dan kami prediksi banjir akan semakin meluas. Kami memberikan imbauan kepada warga terkait tentang dampak banjir,” kata dia. 

Pengurus Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Sultra meyesalkan bencana banjir ini kembali terulang.

Namun, itu juga merupakan konsekuensi dari tidak ditindaklanjutinya rekomendasi dan kajian dari KLHK terkait langkah-langkah yang harus diambil pemerintah setempat perihal perbaikan kawasan hutan dan sungai.

Walhi menilai tak ada komitmen yang kuat untuk mengurangi resiko banjir yang terjadi di Konut.  

Hal itu dibuktikan dengan deforestasi kawasan hutan yang semakin meluas. Walhi mencatat di tahun 2020 ini saja 140 hektar blok Matarape - kawasan hutan di Kecamatan Langgikima kembali di buka untuk aktifitas penambangan.

Banyak kawasan hutan di Konut belum memiliki izin usaha pinjam pakai kawasan hutan atau (IUPKH). Kawasan hutan yang bisa dibuka sudah melebihi target.

Luasan wilayah Konut mencapai sekitar 500.000 hektar. Dari jumlah itu, ada sekitar 200.000 hektar, yang dipakai untuk aktifitas pertambangan. Tercatat ada 200 lebih Izin Usaha Pertambangan.

Dari jumlah itu, sekitar 70 perusahaan yang melakukan aktifitas produksi. Konawe Utara memang diketahui merupakan wilayah di Sultra dengan izin tambang terbanyak terbanyak.

“Makanya, banyak yang ajukan pinjam pakai kawasan hutan di KLHK ditolak. Daya dukung dan daya tampung lingkungan di Konut sudah maksimal tidak bisa lagi dibuka hutanya tapi faktanya illegal mining terus terjadi,” kata Saharuddin, aktivis lingkungan, yang berada di Jakarta saat dimintai penjelasan oleh Tempo Jumat malam.

Untuk itu, menurut pria yang karib disapa Udin ini, meminta pemerintah dan semua pihak yang terkait serius menangani banjir Konut sebagai penanganan jangka panjang bukan hanya sekedar membagikan bantuan.

Sebelumnya pada medio Juni 2019 lalu, banjir bandang menerjang Konawe Utara. Saat itu banjir mengakibatkan kerugian material dan non material yang tak terkira. Ribuan warga harus kehilangan tempat tinggal bahkan mereka harus bertahan hidup di huntara hingga saat ini. Fasilitas umum seperti sekolah, rumah ibadah, jalan jembatan, sawah hingga ternak ludes disapu air bah.

ROSNIAWANTI FIKRI 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Ketua DPRD DKI Singgung Pemprov dalam Atasi Masalah Jakarta: Program Kurang Maksimal akan Saya Coret

18 jam lalu

Ketua DPRD DKI Jakarta, Prasetyo Edi Marsudi berjalan usai menjalani pemeriksaan di gedung KPK, Jakarta, Senin, 10 April 2023. Prasetyo diperiksa sebagai saksi dalam tindak pidana korupsi terkait pengadaan tanah di kelurahan Pulo Gebang Kecamatan Cakung Jakarta Timur, tahun 2018-2019. TEMPO/Imam Sukamto
Ketua DPRD DKI Singgung Pemprov dalam Atasi Masalah Jakarta: Program Kurang Maksimal akan Saya Coret

DPRD DKI menyinggung program Pemprov DKI untuk mengatasi banjir dan kemacetan, salah satunya sumur resapan.


BNPB: Banjir Tiga dari Lima Kecamatan di Musi Rawas Utara Surut

20 jam lalu

Upaya evakuasi dan penyelamatan korban banjir di Musirawas Utara, Sumatra Selatan. Foto Dokumentasi Basarnas Palembang
BNPB: Banjir Tiga dari Lima Kecamatan di Musi Rawas Utara Surut

Sebelumnya banjir merendam lima daerah di Kabupaten Musi Rawas Utara sejak 16 April lalu.


Data Terbaru Banjir Musi Rawas: 51 Ribu Warga Terdampak dan 292 Hunian Rusak Berat

1 hari lalu

Basarnas cari korban tenggelam banjir bandang Muratara, Musi, Sumatera Selatan. (ANTARA/ HO- Basarnas Palembang)
Data Terbaru Banjir Musi Rawas: 51 Ribu Warga Terdampak dan 292 Hunian Rusak Berat

Banjir di Musi Rawas Utara merusak hunian dan berbagai fasilitas di lima kecamatan. BNPB mendata ada 51 ribu warga lokal terdampak.


Alasan Pusat Krisis Kemenkes Mengirim Tim ke Lokasi Banjir Musi Rawas Utara

1 hari lalu

Upaya evakuasi dan penyelamatan korban banjir di Musirawas Utara, Sumatra Selatan. Foto Dokumentasi Basarnas Palembang
Alasan Pusat Krisis Kemenkes Mengirim Tim ke Lokasi Banjir Musi Rawas Utara

Pusat Krisis Kesehatan Kemenkes mengirimkan tim khusus ke area banjir Musi Rawas Utara. Salah satu tugasnya untuk antisipasi penyakit pasca banjir.


Demo Tolak Tambang Timah di Kantor Gubernur Bangka Belitung, Walhi: Setop IUP Baru

2 hari lalu

PJ Gubernur Bangka Belitung Safrizal Zakaria Ali (baju merah) menerima aspirasi masyarakat yang menuntut penyetopan izin tambang dan mengevaluasi izin yang terbit di Kantor Gubernur Bangka Belitung, Senin, 22 April 2024. Tempo/Servio Maranda
Demo Tolak Tambang Timah di Kantor Gubernur Bangka Belitung, Walhi: Setop IUP Baru

Walhi menyebut fakta kacaunya tata kelola timah di Bangka Belitung juga dapat dilihat dari perubahan peradaban masyarakat adat.


Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

2 hari lalu

Momen saat kereta melewati kucuran air akibat banjir di stasiun kereta bawah tanah di New York, AS, 1 September 2021. Banjir langsung melumpuhkan stasiun jaringan kereta bawah tanah karena air mengalir masuk hingga membanjiri stasiun. Twitter
Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

Hibah untuk lebih kuat bertahan dari cuaca ekstrem ini disebar untuk 80 proyek di AS. Nilainya setara separuh belanja APBN 2023 untuk proyek IKN.


Banjir Dasyat Setinggi Leher Terjang Guangdong Cina, 11 Orang Hilang

2 hari lalu

Orang-orang berdiri di jalan yang banjir saat badai membawa hujan dan hujan es ke Nanchang, provinsi Jiangxi, Cina 2 April 2024. Reuters
Banjir Dasyat Setinggi Leher Terjang Guangdong Cina, 11 Orang Hilang

Sebelas orang hilang di Guangdong akibat banjir dasyat di provinsi selatan Cina itu pada Senin 22 April 2024


Tiga Warga Filipina Tewas Akibat Banjir di Dubai

4 hari lalu

Jalan yang terendam banjir setelah hujan lebat di Dubai, Uni Emirat Arab, 17 April 2024. Pusat Meteorologi Nasional mengatakan UEA mengalami curah hujan terberat dalam 24 jam terakhir sejak mulai mengumpulkan data pada tahun 1949, menambahkan bahwa curah hujan tertinggi tercatat di daerah 'Khatm Al Shakla' di Al Ain mencapai 254 mm. Gelombang badai petir yang hebat disertai hujan lebat mempengaruhi sebagian besar kota di UEA pada tanggal 16 April terutama di Dubai, Sharjah dan Al Ain di mana pertandingan leg pertama semifinal Liga Champions Asia antara Klub Al-Ain UEA dan Al-Hilal dari Arab Saudi telah ditunda. EPA-EFE/STRINGER
Tiga Warga Filipina Tewas Akibat Banjir di Dubai

Banjir di Dubai menyebabkan empat orang lagi tewas, tiga di antaranya adalah warga Filipina.


Apa itu Cloud Seeding yang Diduga Jadi Penyebab Banjir di Dubai?

5 hari lalu

Jalan yang terendam banjir setelah hujan lebat di Dubai, Uni Emirat Arab, 17 April 2024. Pusat Meteorologi Nasional mengatakan UEA mengalami curah hujan terberat dalam 24 jam terakhir sejak mulai mengumpulkan data pada tahun 1949, menambahkan bahwa curah hujan tertinggi tercatat di daerah 'Khatm Al Shakla' di Al Ain mencapai 254 mm. Gelombang badai petir yang hebat disertai hujan lebat mempengaruhi sebagian besar kota di UEA pada tanggal 16 April terutama di Dubai, Sharjah dan Al Ain di mana pertandingan leg pertama semifinal Liga Champions Asia antara Klub Al-Ain UEA dan Al-Hilal dari Arab Saudi telah ditunda. EPA-EFE/STRINGER
Apa itu Cloud Seeding yang Diduga Jadi Penyebab Banjir di Dubai?

Mengenal cloud seeding yang diduga menjadi penyebab badai dan banjir di Dubai.


Tips Menyusun Jurnal Scopus, Pemicu Banjir Dubai, dan Catatan Tsunami Gunung Ruang di Top 3 Tekno

5 hari lalu

Jalan yang terendam banjir setelah hujan lebat di Dubai, Uni Emirat Arab, 17 April 2024. Pusat Meteorologi Nasional mengatakan UEA mengalami curah hujan terberat dalam 24 jam terakhir sejak mulai mengumpulkan data pada tahun 1949, menambahkan bahwa curah hujan tertinggi tercatat di daerah 'Khatm Al Shakla' di Al Ain mencapai 254 mm. Gelombang badai petir yang hebat disertai hujan lebat mempengaruhi sebagian besar kota di UEA pada tanggal 16 April terutama di Dubai, Sharjah dan Al Ain di mana pertandingan leg pertama semifinal Liga Champions Asia antara Klub Al-Ain UEA dan Al-Hilal dari Arab Saudi telah ditunda. EPA-EFE/STRINGER
Tips Menyusun Jurnal Scopus, Pemicu Banjir Dubai, dan Catatan Tsunami Gunung Ruang di Top 3 Tekno

Langkah untuk menyusun jurnal terindeks Scopus, basis data paling bergengsi di dunia akademik, menjadi artikel utama Top 3 Tekno hari ini.