Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Dikenal Pandai Memikat, Ini Sosok Maria Lumowa

image-gnews
Maria Pauline Lumowa, buronan pelaku pembobolan Bank BNI dalam proses pemulangan menuju Indonesia bersama Kementerian Hukum dan Ham. Twitter/Kemenkumham_RI
Maria Pauline Lumowa, buronan pelaku pembobolan Bank BNI dalam proses pemulangan menuju Indonesia bersama Kementerian Hukum dan Ham. Twitter/Kemenkumham_RI
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Tersangka kasus pembobolan Bank BNI, Maria Lumowa diekstradisi dari Serbia. Buronan 17 tahun ini tiba bersama delegasi Kementerian Hukum dan HAM yang dipimpin Menkumham Yasonna Laoly.

"Dengan gembira saya menyampaikan bahwa kami telah secara resmi menyelesaikan proses handing over atas penyerahan buronan atas nama Maria Pauline Lumowa dari pemerintah Serbia," kata Yasonna Laoly dalam keterangan tertulis, Kamis, 9 Juli 2020.

Maria Pauline Lumowa dikenal setelah skandal pembobolan Bank BNI yang mencuat pada 2002. Perusahaan yang dimiliki Erry, panggilan Maria, PT Gramarindo Group ketika itu mendapat kucuran kredit dari Bank BNI cabang Kebayoran Baru, Jakarta Selatan dalam bentuk dolar Amerika dan Euro sebesar Rp 1,7 triliun dengan kurs ketika itu.

Menurut sumber Majalah Tempo yang pernah mengenalnya, Erry memang pandai meyakinkan orang. Selalu tampil gemerlap dengan berlian mahal, perempuan kelahiran 1958 itu memiliki kemampuan memikat luar biasa.

Suatu saat, ia mengaku pernah menyaksikan sendiri bagaimana sang nyonya besar membuat dua pejabat tinggi Provinsi Irian Jaya terpesona. September 2003, Erry pernah datang ke Papua. Di hadapan mereka, Erry dengan lancar menjabarkan pendapat para ahli geologi Israel tentang kekayaan melimpah di Bumi Cenderawasih. "Dia juga mengutip Alkitab segala untuk menjelaskan Papua," ujar sumber itu.

Salah satu yang merasa tertipu oleh Erry adalah Dicky Iskandar Dinata. Dicky adalah bankir kawakan yang belakangan ditunjuk menjadi Presiden Direktur PT Brocolin International, salah satu perusahaan milik Erry yang terbukti menerima aliran dana dari skandal BNI. Dicky divonis 20 tahun penjara pada 2006.

Dicky mengaku mengenal Erry dari sahabatnya, Adrian Waworuntu--belakangan divonis atas tuduhan dalang pembobolan Bank BNI bersama Erry. Dicky mengaku diajak Adrian bertandang ke rumah Erry di kawasan Ragunan, Jakarta Selatan pada Maret 2003.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dicky mengaku tertegun kala itu. Di hadapannya, ia melihat sebuah kediaman yang luar biasa megah bak istana, sebuah kompleks yang luas terdiri dari lima rumah sekaligus. Di pelataran rumah, paling tidak ada enam buah sedan Mercedes seri terbaru berderet-deret.

Dicky mengatakan perkenalannya dengan Erry diawali ketika Adrian menawari untuk mengelola dana investasi lebih dari US$ 100 juta. "Ini dana dari Israel," Dicky menirukan Adrian, dikutip dari Majalah Tempo edisi November 2003.

Untuk itulah mereka lalu bertamu ke rumah Erry, yang disebut Adrian menjadi kuasa dari sejumlah penyandang modal dari Negeri Yahudi. Konon, Erry sendiri pernah tinggal di Israel dan punya seorang ayah angkat di sana.

Usahanya pun terhampar di mana-mana, mulai dari Indonesia, Belanda, Amerika Serikat, hingga Australia. "Di Kupang, dia punya perusahaan marmer yang menguasai izin penambangan di tujuh gunung. Bagaimana saya tidak percaya?" kata Dicky.

Tak lama Dicky mengaku tertipu setelah mengenal Maria Lumowa. Ia menyatakan tak tahu-menahu kalau duit yang mengalir ke perusahaannya berasal dari tipu muslihat Letter of Credit (L/C) fiktif di kasus pembobolan Bank BNI.

BUDIARTI UTAMI PUTRI | MAJALAH TEMPO

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Serahkan Jabatan Menkumham ke Supratman, Yasonna: Saya Minta Seluruh Jajaran Dukung Beliau

47 hari lalu

Menteri Hukum dan HAM RI Supratman Andi Agtas (kiri) didampingi pejabat lama Menteri Hukum dan HAM RI Yasonna Laoly dalam acara serah terima jabatan di Kantor Kementerian Hukum dan HAM RI, Jakarta, Selasa, 20 Agustus 2024. Supratman Andi Agtas menggantikan Yasonna Laoly sebagai Menteri Hukum dan HAM untuk sisa jabatan periode tahun 2019-2024 Kabinet Indonesia Maju. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Serahkan Jabatan Menkumham ke Supratman, Yasonna: Saya Minta Seluruh Jajaran Dukung Beliau

Yasonna H. Laoly menyerahkan jabatan Menkumham kepada Supratman Andi Agtas. Apa saja pesan-pesannya?


Tak Ikut Dukung Ridwan Kamil-Suswono di Pilkada Jakarta, Adian Napitupulu: PDIP is Not for Sale

48 hari lalu

Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat (kiri), Ketua Tim Pemenangan Pilkada Nasional PDIP Adian Napitupulu (kanan), saat memberikan keterangan pers terkait reshuffle kabinet pemerintahan Presiden Joko Widodo di Kantor DPP PDIP, Menteng, Jakarta, Senin, 19 Agustus 2024. Djarot menyebut Jokowi sedang berupaya untuk mengontrol serta mengatur orang-orang yang berada pada pemerintahan mendatang. Dia menduga langkah Yasonna Laoly yang meloloskan pengesahan perpanjangan kepengurusan DPP PDIP menjadi salah satu alasan yang memicu reshuffle kabinet. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Tak Ikut Dukung Ridwan Kamil-Suswono di Pilkada Jakarta, Adian Napitupulu: PDIP is Not for Sale

Adian menyatakan bahwa pemberian dukungan PDIP pada Pilkada Jakarta 2024 tidak untuk dijual.


Djarot PDIP Tuding Keinginan Intervensi Parpol Jadi Alasan Jokowi Copot Yasonna Laoly

48 hari lalu

Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat (kiri), Ketua Tim Pemenangan Pilkada Nasional PDIP Adian Napitupulu (tengah), Politisi PDIP Rokhmin Dahuri (kanan) saat memberikan keterangan pers terkait reshuffle kabinet pemerintahan Presiden Joko Widodo di Kantor DPP PDIP, Menteng, Jakarta, Senin, 19 Agustus 2024. Ketua Tim Pemenangan Pilkada PDIP Adian Napitupulu turut mempertanyakan alasan pencopotan Yasonna. Dia menduga ada rencana untuk memanfaatkan sisa 43 hari efektif yang tersisa. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Djarot PDIP Tuding Keinginan Intervensi Parpol Jadi Alasan Jokowi Copot Yasonna Laoly

Djarot PDIP menduga peristiwa politik di kedua partai itu berhubungan dengan pencopotan Yasonna Laoly oleh Jokowi.


Djarot PDIP Kritik Pencopotan Yasonna Laoly oleh Jokowi

48 hari lalu

Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat (tengah), Ketua Tim Pemenangan Pilkada Nasional PDIP Adian Napitupulu (kiri), Politisi PDIP Rokhmin Dahuri (kanan) saat memberikan keterangan pers terkait reshuffle kabinet pemerintahan Presiden Joko Widodo di Kantor DPP PDIP, Menteng, Jakarta, Senin, 19 Agustus 2024. Djarot mempertanyakan alasan elite PDIP Yasonna Laoly dicopot dari jabatan Menkumham. Djarot menduga Yasonna diganti karena memperpanjang kepengurusan DPP PDIP tanpa persetujuan Presiden Joko Widodo. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Djarot PDIP Kritik Pencopotan Yasonna Laoly oleh Jokowi

Djarot PDIP menyebut Jokowi sedang berupaya untuk mengontrol serta mengatur orang-orang yang berada pada pemerintahan mendatang.


Ragam Reaksi Politikus PDIP atas Reshuffle Kabinet Jokowi

48 hari lalu

(Ki-ka) Bahlil Lahadalia saat dilantik menjadi Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Politikus Partai Gerindra Supratman Andi Agtas saat dilantik menjadi Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia, Rosan Roeslani saat dilantik menjadi Menteri Investasi, dan politikus Partai Gerindra Angga Raka Prabowo saat dilantik menjadi Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika oleh Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Jakarta, Senin 19 Agustus 2024. Pergantian komposisi Kabinet Indonesia Maju ini muncul lagi menjelang akhir jabatan Presiden Jokowi. Pada 18 Juli 2024, Jokowi mengganti susunan wakil menteri dengan menunjuk dua orang dekat Presiden terpilih Prabowo Subianto, Thomas Djiwandono dan Sudaryono sebagai Wakil Menteri Keuangan dan Wakil Menteri Pertanian. TEMPO/Subekti.
Ragam Reaksi Politikus PDIP atas Reshuffle Kabinet Jokowi

Deddy Yevri Sitorus mengatakan reshuffle kabinet dilakukan antara lain untuk melumpuhkan PDIP.


Tak Menjabat Menkumham Lagi, Ini Aset Tanah dan Koleksi Mobil Yasonna Laoly

48 hari lalu

Menteri Hukum dan HAM Yasonna H. Laoly menjadi inspektur Upacara Peringatan Kemerdekaan RI Ke-79 di lingkungan Kemenkumham, Sabtu, 17 Agustus 2024. Dok. Kemenkumham
Tak Menjabat Menkumham Lagi, Ini Aset Tanah dan Koleksi Mobil Yasonna Laoly

Sederet harta kekayaan Yasonna Laoly yang tak lagi menjabat sebagai Menkumham


Menkumham Supratman Andi Agtas Tak Masalah Hanya Menjabat Dua Bulan

48 hari lalu

Politikus Partai Gerindra Supratman Andi Agtas saat dilantik menjadi Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia oleh Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Jakarta, Senin 19 Agustus 2024. Supratman menggantikan  Yasonna Laoly  dari Partai PDI Perjuangan. Supratman adalah anggota Dewan Perwakilan Rakyat periode 2019-2024. Ia baru digantikan, Wihadi Wiyanto, kolega dari Partai Gerindra, dari posisi Ketua Badan Legislasi DPR pada 6 Agustus lalu. Pergantian komposisi Kabinet Indonesia Maju ini muncul lagi menjelang akhir jabatan Presiden Jokowi. Pada 18 Juli 2024, Jokowi mengganti susunan wakil menteri dengan menunjuk dua orang dekat Presiden terpilih Prabowo Subianto, Thomas Djiwandono dan Sudaryono sebagai Wakil Menteri Keuangan dan Wakil Menteri Pertanian. TEMPO/Subekti.
Menkumham Supratman Andi Agtas Tak Masalah Hanya Menjabat Dua Bulan

Supratman Andi Agtas mengungkapkan tugas-tugasnya sebagai Menkumham baru, di antaranya pembahasan undang-undang hingga harmonisasi peraturan


Politikus PDIP Bilang Jokowi Reshuffle Kabinet Tanpa Alasan Etis Substansial

48 hari lalu

Politikus PDIP Bilang Jokowi Reshuffle Kabinet Tanpa Alasan Etis Substansial

Deddy mengatakan Jokowi tidak memiliki alasan etis, substansial, teknis-birokratis yang bisa menjelaskan reshuffle jelang dua bulan lengser.


Yasonna Laoly Ungkap Pesan Megawati soal Reshuffle Kabinet Jokowi

48 hari lalu

Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly usai menjadi inspektur upacara di kantor Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) Senin, 19 Agustus 2024. Yasonna mengikuti upacara terakhir sebelum melepas jabatannya. TEMPO/Savero Aristia Wienanto
Yasonna Laoly Ungkap Pesan Megawati soal Reshuffle Kabinet Jokowi

Yasonna Laoly menyampaikan ucapan terima kasih kepada Megawati karena merekomendasikan dirinya untuk menjadi menkumham kepada Jokowi pada 2014.


Yasonna Laoly Sempat Ingin Mengundurkan Diri sebelum Dicopot Jokowi dari Menkumham

48 hari lalu

Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly usai menjadi inspektur upacara di kantor Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) Senin, 19 Agustus 2024. Yasonna mengikuti upacara terakhir sebelum melepas jabatannya. TEMPO/Savero Aristia Wienanto
Yasonna Laoly Sempat Ingin Mengundurkan Diri sebelum Dicopot Jokowi dari Menkumham

Yasonna Laoly menyatakan dirinya sudah membaca sinyal akan dicopot oleh Jokowi sebelum pengunduran diri dilakukan secara resmi.