TEMPO.CO, Jakarta - Penambahan kasus baru pasien positif Covid-19 mencapai 1.853 orang pada Rabu, 8 Juli 2020. Ini merupakan rekor penambahan jumlah kasus covid baru per hari. Epidemiolog Lapor Covid-19, Iqbal Elyazar, mengatakan perlu ada kejelasan dari otoritas kesehatan dan Gugus Tugas ihwal kondisi ini.
“Dari jalur mana kontribusi kenaikan kasus itu terjadi? Sehingga dapat menjelaskan apakah karena situasinya memang tambah parah, atau karena ada upaya penemuan/diagnosis/pelaporan yang lebih baik,” ujar Iqbal lewat keterangan tertulis pada Rabu, 8 Juli 2020.
Jika kasus Covid-19 semakin luas, ujar Iqbal, solusinya tidaklah banyak. Sehingga harus maksimal. Pertama, pemerintah daerah jangan merasa takut untuk memulai atau memperpanjang dan mengulang pembatasan sosial berskala besar (PSBB) karena restriksi mobilitas daerah berisiko tinggi sekali.
“Kedua, pemda dan aparat memaksimalkan pemakaian masker di luar rumah dan pastikan ada sanksi sosial untuk pelanggaran. Pemakaian masker adalah tindakan bela negara dan manfaat untuk melindungi anggota komunitas yang lain,” ujar Iqbal.
Ketiga, lanjut Iqbal, pemda harus mempercepat, memperbanyak tracing contact, pemeriksaan PCR dan segera diisolasi jika positif, sehingga interaksi orang-orang tersebut di masa infektif mereka dapat dimininalkan. “Selanjutnya, ajarkan isolasi diri yang benar di rumah tangga supaya tidak terjadi transmisi di dalam rumah,” ujarnya.
Terakhir, lanjut Iqbal, jujur dalam menjelaskan data dan situasi yang sesungguhnya adalah kunci mengatasi pandemi. Data yang tidak transparan, kata Iqbal , sesungguhnya hanya menurunkan kewaspadaan masyarakat dan memberikan pesan yang salah kepada sesama aparat, sekaligus menurunkan kredibilitas penanganan covid. “Statistik pandemi haruslah statistik kebenaran, bukan dengan statistik pembenaran, apalagi pembegalan dan pengaturan statistik,” ujar dia.
DEWI NURITA