TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Sekretaris Negara Pratikno mengatakan pandemi Covid-19 mengubah rencana perayaan hari ulang tahun atau HUT ke-75 RI pada 17 Agustus 2020.
"Pandemi Covid-19 mengubah semua, mengubah semuanya. Kita harus kerja keras untuk menyesuaikan acara yang sudah kita siapkan," kata Pratikno di Komplek Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Senin, 6 Juli 2020.
Pratikno mengatakan sejak tahun lalu Presiden Joko Widodo atau Jokowi telah memanggilnya dan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Whisnutama untuk membahas pesta rakyat besar-besaran di hari kemerdekaan.
Jokowi ingin merancang pesta yang menunjukan Indonesia sebagai negara yang kokoh secara ekonomi, sosial, dan politik.
Konsep awal yang dibahas adalah karnaval atau pawai yang melibatkan masyarakat Internasional. Dengan kerja sama Kementerian Luar Negeri, Pratikno mengatakan banyak negara sudah ingin ikut.
Baca Juga:
Namun, pandemi yang menyerang Indonesia sejak Maret 2020 akhirnya mengubah rencana ini. "Termasuk karnaval internasional kita tinggalkan," kata Pratikno.
Akhirnya, pemerintah akan merancang acara perayaan yang lebih bersifat virtual. Bahkan pengibaran bendera Pusaka di Istana Kepresidenan, hanya akan dilakukan oleh tiga orang paskibraka saja. Sejak Juli 2020, gaung acara akan mulai disebarkan. Pernak pernik kemerdekaan juga akan tetap disebar di jalanan untuk menguatkan semangat tersebut.
Meski begitu, ia mengatakan rencana baru ini harus tetap dapat dilaksanakan secara khidmat dan mensyukuri kemerdekaan. Konsep untuk menunjukkan Indonesia negara besar yang kokoh secara ekonomi, sosial kebudayaan juga akan dipertahankan.
"Kita lakukan secara sederhana dengan kemeriahan tetap. Dengan antusiasme masyarakat yang tinggi. dengan kreativitas dan inovasi, juga tetap, hanya saja sesuai dengan protokol kesehatan yang aman dari Covid-19," ujar Pratikno.